Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi bersama Kapolres dan Dandim 0509 memantau lokasi banjir di sejumlah wilayah menggunakan perahu karet. (Foto: ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi bersama Kapolres dan Dandim 0509 memantau lokasi banjir di sejumlah wilayah menggunakan perahu karet. (Foto: ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).

Banjir Rendam 12 Kecamatan di Kabupaten Bekasi

Antara • 08 Februari 2021 11:58
Cikarang: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyatakan hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang telah merendam sedikitnya 12 kecamatan di daerah itu.
 
"Banjir tersebar di 12 kecamatan dengan ketinggian air 30-150 sentimeter. Selain banjir, bencana angin puting beliung juga menyapu permukiman warga di Desa Tamansari, Kecamatan Setu," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln, Senin, 8 Februari 2021.
 
Dia mengatakan 12 wilayah terdampak banjir adalah Cibitung, Tambun Utara, Tambun Selatan, Cikarang Utara, Cabangbungin, Pebayuran, Sukawangi, Sukakarya, Cikarang Timur, Sukatani, Babelan, dan Kecamatan Muaragembong.

"Untuk Muaragembong di Desa Pantai Harapan Jaya, dan khusus Kecamatan Setu bencana puting beliung," ucapnya.
 
Baca juga: Pabrik Kosmetik Ilegal di Bandung Digerebek
 
Pemerintah daerah bersama kepolisian dan TNI terus melakukan pemantauan guna penanganan warga terdampak banjir di beberapa lokasi.
 
"Sekitar 5.672 kepala keluarga yang terdampak sudah dalam penanganan petugas di lapangan dan air juga sudah mulai surut hari ini," ucapnya.
 
Dia menjelaskan musibah banjir ini berawal dari hujan deras disertai angin kencang pada Sabtu hingga Minggu, 6-7 Februari 2021. Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan genangan air di 92 titik yang tersebar di 27 desa dan kelurahan.
 
Pihaknya mencatat sedikitnya ada 13.021 kepala keluarga yang menjadi korban banjir serta angin puting beliung yang menerjang Kecamatan Setu pada Minggu.
 
 

"Untuk rumah yang terdampak puting beliung, yakni 38 rumah rusak berat dan 35 rumah lainnya mengalami kerusakan ringan," terang dia.
 
Selain hujan dan angin, kata Henri, banjir juga disebabkan meluapnya sejumlah sungai ke permukiman warga yang tinggal di bantaran sungai.
 
"Seperti luapan air yang berasal dari Sungai Ciherang, Cibeet dan Sungai Citarum," jelasnya.
 
Pemerintah daerah telah menyiagakan perahu karet untuk mengevakuasi warga terdampak banjir. Selain itu, relawan dibantu pihak kepolisian dan TNI juga menyalurkan bantuan logistik serta mendirikan posko banjir di beberapa tempat untuk penanganan langsung di lokasi banjir.
 
Henri mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai cuaca ekstrem yang terjadi saat ini. Kondisi tersebut diperkirakan masih terus terjadi hingga beberapa bulan ke depan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MEL)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan