Bandung: Tiga tersangka pembuat komestik ilegal ditangkap Subdit 1 Direktorat Narkoba Polda Jawa Barat. Komestik ilegal tersebut dijual di toko kosmetik dan pasar di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Direktur Direktorat Narkoba Polda Jawa Barat, Komes Rudy Ahmad Sudrajat, mengatakan, tiga orang tersebut berinisial YS, RR, dan WO. Mereka merupakan pemilik pabrik kosmetik ilegal di kawasan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
"Ada tiga tersangka dalam kasus kosmetik ilegal. Mereka sudah beroperasi selama dua tahun," kata Rudy, di Markas Polda Jawa Barat, Senin, 8 Februari 2021.
Menurut Rudy ketiga tersangka tersebut memiliki peran yang berbeda. YS bertugas meracik dan mengolah kosmetik, sementara tersangka lainnya menjual krim ke beberapa toko kosmetik serta beberapa pasar di Padalarang.
Baca juga: Kota Malang Segera Terapkan Tilang Elektronik
"Tersangka Yana Sumpena memproduksi sendiri sediaan farmasi dalam bentuk kosmetik jenis Cream Susu Domba dan Cream Ling Shi yang tidak memenuhi standar atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, mutu dan tidak memiliki ijin edar, serta tanpa memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan praktik kefarmasian," ucap Rudy.
Dari hasil penjualan kosmetik ilegal tersebut, para tersangka mendapatkan keuntungan Rp55 juta per bulan. Mereka menjual dua jenis krim pemutih tersebut dengan harga Rp35 ribu.
Polisi mengamankan barang bukti berupa kosmetik tanpa izin edar berbagai merek sebanyak 834 pak dan bahan-bahan pembuatan kosmetik sebanyak satu tong. Akibat perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 197 Jo. Pasal 196 UU No 36 Tahun 2009, serta terancam penjara maksimal 15 tahun.
Bandung: Tiga tersangka pembuat komestik ilegal ditangkap Subdit 1 Direktorat Narkoba Polda Jawa Barat.
Komestik ilegal tersebut dijual di toko kosmetik dan pasar di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Direktur Direktorat Narkoba Polda Jawa Barat, Komes Rudy Ahmad Sudrajat, mengatakan, tiga orang tersebut berinisial YS, RR, dan WO. Mereka merupakan pemilik pabrik kosmetik ilegal di kawasan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
"Ada tiga tersangka dalam kasus kosmetik ilegal. Mereka sudah beroperasi selama dua tahun," kata Rudy, di Markas Polda Jawa Barat, Senin, 8 Februari 2021.
Menurut Rudy ketiga tersangka tersebut memiliki peran yang berbeda. YS bertugas meracik dan mengolah kosmetik, sementara tersangka lainnya menjual krim ke beberapa toko kosmetik serta beberapa pasar di Padalarang.
Baca juga:
Kota Malang Segera Terapkan Tilang Elektronik
"Tersangka Yana Sumpena memproduksi sendiri sediaan farmasi dalam bentuk kosmetik jenis Cream Susu Domba dan Cream Ling Shi yang tidak memenuhi standar atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, mutu dan tidak memiliki ijin edar, serta tanpa memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan praktik kefarmasian," ucap Rudy.
Dari hasil penjualan kosmetik ilegal tersebut, para tersangka mendapatkan keuntungan Rp55 juta per bulan. Mereka menjual dua jenis krim pemutih tersebut dengan harga Rp35 ribu.
Polisi mengamankan barang bukti berupa kosmetik tanpa izin edar berbagai merek sebanyak 834 pak dan bahan-bahan pembuatan kosmetik sebanyak satu tong. Akibat perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 197 Jo. Pasal 196 UU No 36 Tahun 2009, serta terancam penjara maksimal 15 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)
