Gunung Sinabung Kabupaten Karo meluncurkan awan panas 2.000 meter mengarah ke timur dan tenggara.  (ANTARA/HO)
Gunung Sinabung Kabupaten Karo meluncurkan awan panas 2.000 meter mengarah ke timur dan tenggara. (ANTARA/HO)

Gunung Sinabung Luncurkan Awan Panas 2.000 Meter

Antara • 05 November 2020 20:08
Medan: Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Sumatra Utara, Natanail Perangin-angin, mengatakan Gunung Sinabung pada Kamis, 5 November 2020, sekitar pukul 12.00 WIB erupsi. Gunung api itu meluncurkan awan panas setinggi 2.000 meter mengarah ke timur dan tenggara.
 
"Selain itu, asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 200-300 meter di atas puncak kawah," ujar dia, melansir Antara.
 
Ia menyebutkan jumlah awan panas guguran dua, amplitudo 120 mm, dan durasi 164-184 detik. "Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan tenggara. Suhu udara 17-27 derajat celsius." 

Sebelumnya, Gunung Sinabung mengalami erupsi pada Rabu, 4 November 2020, sekitar pukul 12.00 WIB dengan meluncurkan awan panas setinggi 1.500 meter mengarah ke timur dan tenggara.
 
Baca juga: Gubernur Sumbar Akan Gelar Pesta Pernikahan Putranya Selama 3 Hari
 
Teramati guguran dengan jarak luncur 500-1.000 meter mengarah ke timur dan tenggara. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50-200 meter di atas puncak kawah. 
 
"Jumlah awan panas guguran 1 (satu), amplitudo 120 mm, durasi 155 detik," beber dia.
 
Saat ini Gunung Sinabung berada pada status  III (Siaga) dengan rekomendasi warga maupun petani agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius tiga kilometer dari Puncak Gunung Sinabung. Selanjutnya radius sektoral lima km untuk sektor selatan-timur dan empat kilometer untuk sektor timur-utara.
 
Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila ke luar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh. 
 
"Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," imbuhnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan