Aktivitas Gunung Semeru, di Lumajang, Jatim. DOK BNPB
Aktivitas Gunung Semeru, di Lumajang, Jatim. DOK BNPB

Pendakian Semeru Kembali Dibuka 1 April

Daviq Umar Al Faruq • 30 Maret 2021 12:36
Malang: Pendakian Gunung Semeru di Jawa Timur, resmi dibuka kembali mulai Kamis, 1 April 2021. Keputusan tersebut diambil setelah rapat koordinasi pembukaan jalur pendakian Gunung Semeru pada Senin malam, 29 Maret 2021.
 
"Dengan ini diumumkan bahwa pendakian Gunung Semeru pada masa adaptasi kebiasaan baru di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dibuka kembali pada hari Kamis 1 April 2021," kata Plt Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Agus Budi Santosa, Selasa 30 Maret 2021.
 
TNBTS menerapkan sejumlah persyaratan untuk pembukaan jalur pendakian Gunung Semeru kali ini. Pertama, pendaki wajib menerapkan SOP pendakian Gunung Semeru pada masa adaptasi kebiasaan baru di TNBTS.

Baca: Aktivitas Semeru Didominasi Gempa Letusan
 
Kedua, pembelian tiket masuk pendakian hanya bisa dilakukan secara daring atau booking online melalui situs https://bookingsemeru.bromotenggersemeru.org/. Ketiga, jumlah pendaki per harinya dibatasi.
 
"Jumlah kuota pendakian yang disepakati adalah 180 orang per hari atau 30 persen daya dukung atau daya tampung. Kemudian diadakan monev untuk kuota pendakian di bulan berikutnya," jelasnya.
 
Agus menambahkan, TNBTS juga menerapkan syarat, batas lama pendakian yang diizinkan maksimal adalah tiga hari dua malam. Selain itu, TNBTS juga membatasi batas lokasi pendakian.
 
"Batas pendakian maksimal adalah hingga Kalimati," ungkapnya.
 
Baca: Ratusan Personel Polda Jatim Antisipasi Erupsi Gunung Semeru
 
Sebelumnya, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menutup secara total pendakian ke Gunung Semeru, Jawa Timur. Pendakian ditutup sementara sejak 30 Desember 2020 hingga 31 Maret 2021.
 
Penutupan pendakian dilakukan lantaran beberapa faktor. Salah satunya, mempertimbangkan kondisi klimatologi peningkatan intensitas curah hujan dalam beberapa waktu terakhir dan kemungkinan terjadinya badai sebagaimana yang diperkirakan oleh Stasiun Klimatologi Karangploso Malang BMKG
 
Selain itu faktor lainnya antara lain dalam rangka pemulihan atau revitalisasi ekosistem di Gunung Semeru. Hal itu untuk menjaga dan memelihara keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan