Yogyakarta: Gunung Merapi melontarkan lava pijar sebanyak lima kali pada Selasa malam, 16 Maret 2021. Sementara itu, pada Rabu dini hari, 17 Maret 2021, lava pijar keluar sebanyak 17 kali.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), mencatat, lava pijar keluar lima kali dalam periode pengamatan Selasa malam, 16 Maret 2021, pukul 18.00 sampai 24.00 WIB. Lokasi sumber lava pijar ada di sekitar lava 1997.
"Teramati lima kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter ke arah barat daya," ujar Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, Rabu, 17 Maret 2021.
Dalam periode enam jam itu, terjadi kegempaan 44 kali. Kegempaan yang terjadi yakni gempa gugutan 39 kali berdurasi 11 sampai 39 detik; gempa hembusan sekali berdurasi 11 detik; gempa fase banyak dua kali berdurasi 6 detik; dan gempa tektonik jauh dua kali berdurasi 11-21 detik.
Baca: Lava Pijar Gunung Merapi Muncul 14 Kali
Lava pijar kembali dikeluarkan Gunung Merapi pada Rabu dinihari sampai pagi, yakni periode pukul 00.00 sampai 6.00 WIB. Lava pijar ini keluarkan 17 kali.
"Sebanyak 17 kali guguran lava pijar itu jarak luncur maksimumnya 1.200 meter ke arah barat daya. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah," ungkapnya.
Dalam periode itu, gempa guguran terjadi 43 kali berdurasi 9 sampai 76 detik. Selain itu, gempa hembusan terjadi sekali berdurasi 9 detik, gempa fase banyak sekali selama 11 detik, dan gempa tektonik jauh sekali selama 71 detik.
Hanik menegaskan, Gunung Merapi masih berstatus siaga. Rekomendasi aman aktivitas manusìa di luar radius lima kilometer dari puncak.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," ungkapnya.
Yogyakarta:
Gunung Merapi melontarkan lava pijar sebanyak lima kali pada Selasa malam, 16 Maret 2021. Sementara itu, pada Rabu dini hari, 17 Maret 2021, lava pijar keluar sebanyak 17 kali.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), mencatat, lava pijar keluar lima kali dalam periode pengamatan Selasa malam, 16 Maret 2021, pukul 18.00 sampai 24.00 WIB. Lokasi sumber lava pijar ada di sekitar lava 1997.
"Teramati lima kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter ke arah barat daya," ujar Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, Rabu, 17 Maret 2021.
Dalam periode enam jam itu, terjadi kegempaan 44 kali. Kegempaan yang terjadi yakni gempa gugutan 39 kali berdurasi 11 sampai 39 detik; gempa hembusan sekali berdurasi 11 detik; gempa fase banyak dua kali berdurasi 6 detik; dan gempa tektonik jauh dua kali berdurasi 11-21 detik.
Baca: Lava Pijar Gunung Merapi Muncul 14 Kali
Lava pijar kembali dikeluarkan Gunung Merapi pada Rabu dinihari sampai pagi, yakni periode pukul 00.00 sampai 6.00 WIB. Lava pijar ini keluarkan 17 kali.
"Sebanyak 17 kali guguran lava pijar itu jarak luncur maksimumnya 1.200 meter ke arah barat daya. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah," ungkapnya.
Dalam periode itu, gempa guguran terjadi 43 kali berdurasi 9 sampai 76 detik. Selain itu, gempa hembusan terjadi sekali berdurasi 9 detik, gempa fase banyak sekali selama 11 detik, dan gempa tektonik jauh sekali selama 71 detik.
Hanik menegaskan, Gunung Merapi masih berstatus siaga. Rekomendasi aman aktivitas manusìa di luar radius lima kilometer dari puncak.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)