Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar 14 kali sejak Senin malam, 15 Maret 2021. Lava pijar juga keluar pada Selasa dini hari, 16 Maret 2021.
"Teramati 13 kali guguran lava pijar dengan jarak maksimal 1.000 meter ke arah barat daya tadi malam,” kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida di Yogyakarta, Selasa, 16 Februari 2021.
Hanik menerangkan, pada periode Senin malam, pukul 18.00-24.00 WIB, terjadi tiga jenis kegempaan. Tiga kegempaan itu yakni gempa guguran 27 kali berdurasi 9-95 detik; gempa hembusan sekali berdurasi 16 detik; dan gempa frekuensi rendah selama 18 detik.
Sementara, pada Selasa dinihari, terjadi sekali guguran lava pijar. Luncuran material lava pijar sejauh 600 meter ke barat daya.
Baca: 103 Kali Gempa Guguran Merapi Terjadi dalam 24 Jam
"Kegampaan yang terjadi yakni gempa guguran 25 kali, gempa hembusan sekali, dan gempa fase banyak sekali," ungkapnya.
Adapun hasil pengamatan periode hari ini pukul 06.00 hingga 12.00 WIB, menunjukkan tidak adanya guguran. Namun demikian, intensitas kegempaan masih terjadi puluhan kali.
Gempa guguran terjadi 21 kali berdurasi 10 hingga 135 detik. Kemudian, gempa hembusan terjai dua kali berdurasi 13-20 detik, gempa fase banyak sekali berdurasi 5 detik, dan gempa vulkanik dangkal berdurasi 16 detik.
"Gunung Merapi masih tetap berstatus siaga. Jarak aman kegiatan manusia di luar radius lima kilometer dari puncak," ungkapnya.
Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat
Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar 14 kali sejak Senin malam, 15 Maret 2021. Lava pijar juga keluar pada Selasa dini hari, 16 Maret 2021.
"Teramati 13 kali guguran lava pijar dengan jarak maksimal 1.000 meter ke arah barat daya tadi malam,” kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida di Yogyakarta, Selasa, 16 Februari 2021.
Hanik menerangkan, pada periode Senin malam, pukul 18.00-24.00 WIB, terjadi tiga jenis kegempaan. Tiga kegempaan itu yakni gempa guguran 27 kali berdurasi 9-95 detik; gempa hembusan sekali berdurasi 16 detik; dan gempa frekuensi rendah selama 18 detik.
Sementara, pada Selasa dinihari, terjadi sekali guguran lava pijar. Luncuran material lava pijar sejauh 600 meter ke barat daya.
Baca: 103 Kali Gempa Guguran Merapi Terjadi dalam 24 Jam
"Kegampaan yang terjadi yakni gempa guguran 25 kali, gempa hembusan sekali, dan gempa fase banyak sekali," ungkapnya.
Adapun hasil pengamatan periode hari ini pukul 06.00 hingga 12.00 WIB, menunjukkan tidak adanya guguran. Namun demikian, intensitas kegempaan masih terjadi puluhan kali.
Gempa guguran terjadi 21 kali berdurasi 10 hingga 135 detik. Kemudian, gempa hembusan terjai dua kali berdurasi 13-20 detik, gempa fase banyak sekali berdurasi 5 detik, dan gempa vulkanik dangkal berdurasi 16 detik.
"Gunung Merapi masih tetap berstatus siaga. Jarak aman kegiatan manusia di luar radius lima kilometer dari puncak," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)