Yogyakarta: Sejak Senin, 15 Maret 2021, pukul 06.00 WIB hingga Selasa, 16 Maret 2021, pukul 06.00 WIB, terjadi 103 gempa akibat aktivitas guguran Gunung Merapi. Gempa-gempa guguran tersebut beramplitudo maksimum 16 milimeter dan durasi terpanjang 108 detik.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi, Kebak Alam Setiawan, mengungkapkan, selama 24 jam tersebut, kegempaan lainnya yang tercatat di seismogram antara lain hembusan dua kali, fase banyak atau hybrid dua kali, tektonik jauh satu kali, dan low frequency juga satu kali.
"Lava pijar tercatat sebanyak 19 kali yang mengarah ke barat daya dan mencapai jarak maksimal 1000 meter," katanya, Selasa, 16 Maret 2021.
Asap kawah sempat teramati keluar dengan instensitas sedang hingga tebal berwarna putih dengan ketinggian hingga 500 meter. Dengan aktivitas vulkanik tersebut, sampai saat ini, Status Gunung Merapi masih belum berubah, yakni Siaga atau Level III.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," terangnya.
Kebak Alam mengingatkan pula, saat ini, potensi bahaya Gunung Merapi yang berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," jelasnya.
Yogyakarta: Sejak Senin, 15 Maret 2021, pukul 06.00 WIB hingga Selasa, 16 Maret 2021, pukul 06.00 WIB, terjadi 103 gempa akibat aktivitas
guguran Gunung Merapi. Gempa-gempa guguran tersebut beramplitudo maksimum 16 milimeter dan durasi terpanjang 108 detik.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi, Kebak Alam Setiawan, mengungkapkan, selama 24 jam tersebut, kegempaan lainnya yang tercatat di seismogram antara lain hembusan dua kali, fase banyak atau hybrid dua kali, tektonik jauh satu kali, dan low frequency juga satu kali.
"Lava pijar tercatat sebanyak 19 kali yang mengarah ke barat daya dan mencapai jarak maksimal 1000 meter," katanya, Selasa, 16 Maret 2021.
Asap kawah sempat teramati keluar dengan instensitas sedang hingga tebal berwarna putih dengan ketinggian hingga 500 meter. Dengan aktivitas vulkanik tersebut, sampai saat ini, Status Gunung Merapi masih belum berubah, yakni Siaga atau Level III.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," terangnya.
Kebak Alam mengingatkan pula, saat ini, potensi bahaya Gunung Merapi yang berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)