Ilustrasi. (Foto: MI/Andri Widiyanto)
Ilustrasi. (Foto: MI/Andri Widiyanto)

Harga Cabai Mahal, Disperindah Jatim Salahkan Hama dan Cuaca

Amaluddin • 11 Maret 2021 16:31
Surabaya: Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur, Drajat Irawan, menyebut kenaikan harga cabai di wilayahnya lantaran serangan hama dan penyakit. Faktor itu merupakan salah satu sebab petani cabai gagal panen.
 
"Misalnya di Kediri, Blitar, Malang, Tuban, Mojokerto, dan sebagian Banyuwangi. Sehingga sentra penghasil komoditas cabai gagal panen, ketersediaan berkurang, akibatnya harga cabai tinggi," kata Drajat, Kamis, 11 Maret 2021.
 
Menurur Drajat, hama yang menyerang cabai adalah virus Gemini, Layu Fusarium. Kondisi ini diperburuk tingginya curah hujan di Jatim akhir-akhir ini, yang berakibat tanaman makin rusak.

"Akibatnya bunga dan buah rontok, ditambah adanya trip daun keriting dan serangan antraknosa serta lalat buah," terang dia.
 
Meski demikian, Drajat mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir, karena pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan harga cabai. Di antaranya, koordinasi dan sinergi dengan dinas terkait, pemerintah kabupaten/kota, serta Asosiasi Petani Cabai di Jatim.
 
Baca juga: Awan Panas Gunung Merapi Muncul Lagi
 
Selain itu, kata dia, masa panen cabai di Jatim diperkirakan mulai akhir Maret hingga April 2021. Ia berharap, curah hujan di Jatim menurun, sehingga ketersediaan cabai stabil pada Ramadan.
 
"Sehingga ketersediaan aman serta harganya stabil. Kita saat ini konsentrasinya adalah produksi berjalan sesuai rencana dan proses pendistribusian sampai pasar juga lancar,” jelasnya.
 
Pemprov Jatim, lanjut Drajat, juga telah mengirim surat kepada pemerintah di kabupaten/kota di Jatim, agar terus memantau panen cabai di wilayahnya. Termasuk memberitahu agar memperbaiki saluran irigasi lahan tanaman cabai, agar hasil tanaman cabai dan kapasitas produksi berjalan sesuai dengan rencana.
 
"Kami harap pemerintah kabupaten/kota, terus melakukan monitoring dan melakukan upaya-upaya agar pengamanan panen cabai di Jatim berjalan lancar," imbuh dia.
 
Harga cabai di pasar tradisional di berbagai daerah di Jatim, menyamai harga daging sapi sebesar Rp120 ribu per kilogram sejak Januari 2021. Misalnya harga cabai di pasaran Kabupaten Gresik, mencapai Rp120 ribu per kg, di Surabaya lebih rendah sebesar Rp115 ribu per kg.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan