Palembang: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Selatan mencatat ada lima wilayah di Sumel rawan banjir bandang dan tanah longsor. Yakni Empat Lawang, Pagar Alam, Lahat, OKU Selatan, dan Muara Enim.
"Dari kelima wilayah itu Muara Enim telah mengalami banjir bandang dan Pagar Alam dan OKU Selatan terjadi longsor sedikit di bagian tebing jalan. Sedangkan dua wilayah Lahat dan Empat Lawang masih nihil bencana," kata Kabid Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori, Selasa 3 November 2020.
Dari 17 Kabupaten dan Kota di Sumsel, lanjut Ansori, baru Kabupaten Muara Enim yang status wilayahnya dinaikan menjadi siaga banjir dan tanah longsor. Sedangkan 16 wilayah lainnya masih berstatus normal.
Pihaknya mencatat sepanjang tahun 2020 ada 36 kali terjadi bencana banjir di Sumsel, tanah longsor 14 kali, puting beliung 10 kali, dan banjir bandang 8 kali.
Baca: Puting Beliung Sapu Puluhan Rumah di Bangka Belitung
Akibat musibah-musibah itu menyebabkan 9.098 unit rumah terendam, 28 unit rumah hanyut, 149 unit rumah rusak berat, 403 rumah rusak sedang, 705 unit rumah rusak ringan, 10 unit jembatan rusak, 14 unit jembatan roboh, 115 meter jalan putus akibat longsor, 281 hektare kebun terendam, dan 5.319 hektare sawah terendam.
"Kami mengimbau masyarakat harus mewaspadi jika kondisi hujan dengan durasi yang lama dengan memperhatikan kandisi tinggi muka air serta waspada terjadinya longsor pada daerah perbukitan yang rawan longsor," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Data Dan Informasi Stasiun Klimatologi Kelas I Palembang, Nandang Pangaribowo, mengatakan pada dasarian II Oktober 2020 semua wilayah di Sumsel sudah memasuki musim hujan. Rata-rata intensitas hujan sedang dan lebat yakni 150 milimeter-300 milimeter (mm) per bulan.
Nandang menjelaskan, untuk wilayah bagian barat Sumsel seperti Muara Enim, Empat Lawang, Lahat, Musi Rawas, Lubuklinggau, Pagar Alam, dan OKU Selatan harus menjadi perhatian, karena di kawasan tersebut intensitas hujan sudah di atas 400 mm per bulan.
"Kami berharap semua pihak harus terus waspada mengingat saat ini baru awal musim hujan. Sumsel sendiri akan memasuki puncak musim hujan pada Desember 2020 hingga Maret 2021," katanya.
Palembang: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Selatan mencatat ada lima wilayah di Sumel rawan
banjir bandang dan tanah longsor. Yakni Empat Lawang, Pagar Alam, Lahat, OKU Selatan, dan Muara Enim.
"Dari kelima wilayah itu Muara Enim telah mengalami banjir bandang dan Pagar Alam dan OKU Selatan terjadi longsor sedikit di bagian tebing jalan. Sedangkan dua wilayah Lahat dan Empat Lawang masih nihil bencana," kata Kabid Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori, Selasa 3 November 2020.
Dari 17 Kabupaten dan Kota di Sumsel, lanjut Ansori, baru Kabupaten Muara Enim yang status wilayahnya dinaikan menjadi siaga banjir dan tanah longsor. Sedangkan 16 wilayah lainnya masih berstatus normal.
Pihaknya mencatat sepanjang tahun 2020 ada 36 kali terjadi bencana banjir di Sumsel, tanah longsor 14 kali, puting beliung 10 kali, dan banjir bandang 8 kali.
Baca: Puting Beliung Sapu Puluhan Rumah di Bangka Belitung
Akibat musibah-musibah itu menyebabkan 9.098 unit rumah terendam, 28 unit rumah hanyut, 149 unit rumah rusak berat, 403 rumah rusak sedang, 705 unit rumah rusak ringan, 10 unit jembatan rusak, 14 unit jembatan roboh, 115 meter jalan putus akibat longsor, 281 hektare kebun terendam, dan 5.319 hektare sawah terendam.
"Kami mengimbau masyarakat harus mewaspadi jika kondisi hujan dengan durasi yang lama dengan memperhatikan kandisi tinggi muka air serta waspada terjadinya longsor pada daerah perbukitan yang rawan longsor," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Data Dan Informasi Stasiun Klimatologi Kelas I Palembang, Nandang Pangaribowo, mengatakan pada dasarian II Oktober 2020 semua wilayah di Sumsel sudah memasuki musim hujan. Rata-rata intensitas hujan sedang dan lebat yakni 150 milimeter-300 milimeter (mm) per bulan.
Nandang menjelaskan, untuk wilayah bagian barat Sumsel seperti Muara Enim, Empat Lawang, Lahat, Musi Rawas, Lubuklinggau, Pagar Alam, dan OKU Selatan harus menjadi perhatian, karena di kawasan tersebut intensitas hujan sudah di atas 400 mm per bulan.
"Kami berharap semua pihak harus terus waspada mengingat saat ini baru awal musim hujan. Sumsel sendiri akan memasuki puncak musim hujan pada Desember 2020 hingga Maret 2021," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)