Tangerang: Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, mengatakan tidak bisa melakukan apa-apa menangani banjir melanda setiap tahun. Ketinggian banjir yang mencapai 2,5 meter membuatnya kehabisan akal.
"Karena ini sudah dua hari belum surut-surut kita tidak bisa melakukan apa-apa. Sekarang mau kita paksakan saja, coba kita pompa," ujarnya, saat meninjau lokasi banjir di Priuk, Kota Tangerang, Senin, 22 Februari 2021.
Arief hanya bisa meminta bantuan Pemprov Banten agarsegera berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane agar Sungai Cirarab yang melintasi wilayah Kecamatan Periuk dapat segera dinormalisasi.
"Karena banjir tahun ini di Priuk jauh lebih hebat," ungkapnya.
Arief menyebutkan, untuk wilayah timur seperti Ciledug dan sekitarnya yang terendam banjir cepat surut. Namun, wilayah barat seperti Priuk justru jauh lebih hebat dan tinggi.
Baca juga: Melanggar Prokes, 12 Selebgram Dikenai Denda
"Ini seumur-umur saya di pemerintahan banjir enggak pernah sampai begini. Yang wilayah timur lebih cepat, yang wilayah ini justru jauh lebih hebat, bahkan lebih tinggi," ucapnya.
Ia menambahkan, saat ini Pemkot Tangerang hanya mengandalkan pompa untuk mengurangi banjir. Juga memasang kisdam di sepanjang aliran Sungai Cirarab.
Sementara itu, Ketua RT 2, RW 8, Priuk Damai, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang, Heri, menyatakan, hingga saat ini air sudah turun debit mencapai 1 meter. Sebelumnya, banjir yang merendam wilayah itu setinggi 3,5 meter.
"Tapi warga belum bisa turun ke rumah masing-masing karena kondisi banjir saat ini rata-rata satu meter," ujarnya.
Heri mengaku, banjir yang merendam wilayahnya ini lebih parah dari tahun lalu. Pada 2020, ketinggian air 2,5 meter, namun banjir saat ini mencapai 3,5 meter dan baru akan surut minimal satu minggu.
"Minimalnya satu atau dua minggu baru surut, tergantung debit di Situ Bulakan dan di Sungai Cirarab," jelasnya.
Tangerang: Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, mengatakan tidak bisa melakukan apa-apa menangani banjir melanda setiap tahun. Ketinggian banjir yang mencapai 2,5 meter membuatnya
kehabisan akal.
"Karena ini sudah dua hari belum surut-surut kita tidak bisa melakukan apa-apa. Sekarang mau kita paksakan saja, coba kita pompa," ujarnya, saat meninjau lokasi banjir di Priuk, Kota Tangerang, Senin, 22 Februari 2021.
Arief hanya bisa meminta bantuan Pemprov Banten agarsegera berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane agar Sungai Cirarab yang melintasi wilayah Kecamatan Periuk dapat segera dinormalisasi.
"Karena banjir tahun ini di Priuk jauh lebih hebat," ungkapnya.
Arief menyebutkan, untuk wilayah timur seperti Ciledug dan sekitarnya yang terendam banjir cepat surut. Namun, wilayah barat seperti Priuk justru jauh lebih hebat dan tinggi.
Baca juga:
Melanggar Prokes, 12 Selebgram Dikenai Denda
"Ini seumur-umur saya di pemerintahan banjir enggak pernah sampai begini. Yang wilayah timur lebih cepat, yang wilayah ini justru jauh lebih hebat, bahkan lebih tinggi," ucapnya.
Ia menambahkan, saat ini Pemkot Tangerang hanya mengandalkan pompa untuk mengurangi banjir. Juga memasang kisdam di sepanjang aliran Sungai Cirarab.
Sementara itu, Ketua RT 2, RW 8, Priuk Damai, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang, Heri, menyatakan, hingga saat ini air sudah turun debit mencapai 1 meter. Sebelumnya, banjir yang merendam wilayah itu setinggi 3,5 meter.
"Tapi warga belum bisa turun ke rumah masing-masing karena kondisi banjir saat ini rata-rata satu meter," ujarnya.
Heri mengaku, banjir yang merendam wilayahnya ini lebih parah dari tahun lalu. Pada 2020, ketinggian air 2,5 meter, namun banjir saat ini mencapai 3,5 meter dan baru akan surut minimal satu minggu.
"Minimalnya satu atau dua minggu baru surut, tergantung debit di Situ Bulakan dan di Sungai Cirarab," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)