Pabrik Gula Bantah Buang Limbah ke Sungai di Cirebon

Cirebon: Pabrik Gula Sindanglaut membantah menjadi penyebab utama tercemarnya Sungai Singaraja di Desa Pengarengan, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Sekretaris PG Rajawali II yang membawahi PG Sindanglaut, Karpo Budiman Nursi, mengatakan pihaknya memastikan tidak membuang limbah secara sembarangan. Walaupun begitu Karpo mengakui bahwa pada awal masa giling sekitar Bulan Juni lalu, terjadi kerusakan, pada unit pengolahan limbah cair. Hal tersebut membuat limbah sempat meluap. "Namun hal itu sudah dibenahi dan sudah tidak bermasalah," kata Karpo, Jumat, 1 September 2023.   Terkait dengan adanya keluhan dari warga, Karpo juga menuturkan, bahwa minggu lalu, pihak dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi dan Kabupaten Cirebon, telah meninjau secara langsung ke PG Sindanglaut. "Kemungkinan, kedatangan pihak DLH juga, merupakan tindak lanjut dari keluhan warga," kata Karpo. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukab oleh DLH Provinsi dan Kabupaten, dinyatakan bahwa PG Sindanglaut tidak melakukan penyimpangan. Bahkan setelah dilakukan pengujian, air sungai disekitar lokasi pabrik dinyatakan aman. "Hasil pengujian, air sungai dinyatakan tidak berbahaya," ungkap Karpo.   Mengenai dugaan warga yang menyebut limbah dari PG Sindanglaut yang mencemari Sungai Singaraja, pihaknya harus melakukan penelitian lebih lanjut. "Namun besar kemungkinan, ada limbah dari industri lain, yang dibuang ke sungai," bebernya. Diberitakan sebelumnya warga Desa Pengarengan dan Japura Kidul Kabupaten Cirebon, mengeluhkan adanya pencemaran Sungai Singaraja. Pencemaran tersebut, membuat sungai menjadi hitam pekat dan bau. Warga menduga, pencemaran ini berasal dari limbah PG Sindanglaut, yang beberapa tahun sebelumnya, sempat berhenti beroperasi.