Yogyakarta: Kasus leptosprosis di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hampir sama jumlahnya dengan tahun lalu. Angka kasus infeksi akibat air seni tikus itu berpotensi terus bertambah.
"Sampai saat ini sudah ada 23 kasus sampai awal Maret. Jumlahnya agak banyak, padahal baru dua bulan lebih seminggu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty, Rabu, 8 Maret 2023.
Ia mengatakan kasus laptospirosis tersebar di berbagai kecamatan. Jumlah kasus tertinggi di Kecamatan Nglipar sebanyak 12 kasus. Dari 23 kasus itu, satu di antaranya meninggal dunia.
"Satu orang meninggal merupakan warga (Kecamatan) Gedangsari. Laporan yang masuk ke saya (terjadi) awal Maret ini," katanya.
Dewi mengatakan satu korban leptospirosis tahun ini meninggal di salah satu rumah sakit (RS) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Selebihnya, ia mengaku belum banyak mendapat informasi.
"Saya baru sebatas koordinasi dengan teman-teman seperti apa. Tapi yang jelas meninggalnya di Klaten," ujarnya.
Dewi mengungkapkan jumlah kasus leptospirosis 2022 sebanyak 34 dengan 4 di antaranya meninggal. Ia mengatakan kebanyakan kasus terlambat penanganan medis dan meninggal di RS.
"Biasanya telat dibawa ke RS. Mungkin sudah berobat keliling. Tahu-tahu sudah gak bisa kencing, di RS harus cuci darah. Biasanya kemudian gagal ginjal," ucapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Yogyakarta: Kasus leptosprosis di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hampir sama
jumlahnya dengan tahun lalu. Angka kasus infeksi akibat air seni tikus itu berpotensi terus bertambah.
"Sampai saat ini sudah ada 23 kasus sampai awal Maret. Jumlahnya agak banyak, padahal baru dua bulan lebih seminggu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty, Rabu, 8 Maret 2023.
Ia mengatakan kasus laptospirosis tersebar di berbagai kecamatan. Jumlah kasus tertinggi di Kecamatan Nglipar sebanyak 12 kasus. Dari 23 kasus itu,
satu di antaranya meninggal dunia.
"Satu orang meninggal merupakan warga (Kecamatan) Gedangsari. Laporan yang masuk ke saya (terjadi) awal Maret ini," katanya.
Dewi mengatakan satu korban leptospirosis tahun ini meninggal di salah satu rumah sakit (RS) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Selebihnya, ia mengaku belum banyak mendapat informasi.
"Saya baru sebatas koordinasi dengan teman-teman seperti apa. Tapi yang jelas meninggalnya di Klaten," ujarnya.
Dewi mengungkapkan
jumlah kasus leptospirosis 2022 sebanyak 34 dengan 4 di antaranya meninggal. Ia mengatakan kebanyakan kasus terlambat penanganan medis dan meninggal di RS.
"Biasanya telat dibawa ke RS. Mungkin sudah berobat keliling. Tahu-tahu sudah gak bisa kencing, di RS harus cuci darah. Biasanya kemudian gagal ginjal," ucapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)