PLTS Atap sebagai sumber listrik masyarakat Pulau Medang, NTT. ist
PLTS Atap sebagai sumber listrik masyarakat Pulau Medang, NTT. ist

PLTS Atap, Solusi Energi Listrik di Pulau Medang NTT

Adri Prima • 19 Mei 2023 22:00
Labuan Bajo: Di tahun 2023, pemerintah telah mencanangkan peningkatan rasio elektrifikasi nasional khususnya pulau-pulau terpencil di Timur Indonesia seperti di wilayah Maluku, Maluku Utara, Papua, maupun Nusa Tenggara Timur, serta pulau- pulau terluar dan terpencil lainnya. 
 
Tujuannya agar masyarakat mendapatkan akses atas energi listrik selama 24 jam penuh. Sejalan dengan hal tersebut, kini masyarakat yang tinggal di Pulau Medang di perairan Labuan Bajo, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah mulai mendapatkan akses listrik dan penerangan.
 
Sebelumnya, masyarakat di sana hanya mengandalkan penyewaan genset untuk mendapatkan kebutuhan listrik. Situasi ini tentu sangat disayangkan mengingat pulau Medang memiliki keindahan alam yang berpotensi menjadi salah satu destinasi wisata. Namun masalah minimnya kelistrikan menjadi kekurangan pulau Medang di mata wisatawan. 

Baca juga:
NTT Dibayangi Potensi Karhutla saat Kemarau
 
Kini solusi kelistrikan di pulau Medang coba diatasi dengan pembangunan sistem pembangkit listrik tenaga surya atap (PLTS Atap). Solusi PLTS Atap ini juga diinisiasi oleh para wisatawan bersama dewan Gereja Katolik Labuan Bajo.
 
Pada pertengahan bulan Maret disepakati ketersediaan 100 unit PLTS Atap untuk tiga dusun yang aksesnya terisolir yakni dusun Batu Tiga, dusun Pontianak, dan dusun Pasir Panjang. 
 
Seluruh peranti kelistrikan dan penerangan sebelum sudah dirangkai pada lokasi yang terpisah, baterai dan inverter untuk setiap modul didesain built-in. Tujuannya, agar efisien dan efektif dari sisi pekerjaan serta kebutuhan waktu saat proses instalasi di lokasi. Tak lupa juga dilakukan edukasi ke setiap pemilik rumah perihal pengoperasian serta perawatannya.
 
PLTS Atap, Solusi Energi Listrik di Pulau Medang NTT
 
Secara teknis panel surya yang terpasang mampu menghasilkan power output hingga 555 Watt dengan tingkat efisiensi yang tinggi. Sementara baterai menggunakan Lithium Ion berkapasitas 24V 100 Ah untuk kebutuhan penerangan 600 Watt dan 24V 200Ah untuk yang memerlukan penerangan sampai 1.000 Watt.
 
"Menurut data kami tahun 2020, dari sekitar 75.000 desa di Indonesia, dan ada 433 desa yang belum bisa menikmati aliran listrik. Termasuk di pulau Medang, dan pulau-pulau lain serta desa-desa yang ada di dataran Flores di Manggarai Barat," ungkap Asisten I Bupati Manggarai Barat, Hilaris Madin dalam keterangan resminya. 
 

Manfaat listrik bagi para nelayan


Masyarakat pulau Wedang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan. Mereka berencana untuk memanfaatkan energi listrik untuk membuat es batu demi mengawetkan tangkapan ikan.
 
"Alhamdulillah, bagi nelayan seperti kami setidaknya bisa membuat batu es untuk pengawetan hasil tangkapan. Karena selama ini hasil laut hanya diasinkan, dijemur sebelum akhirnya dipasarkan. Ini tentu menambah nilai ekonomi buat kami," terang Hariyanto, Kepala dusun Pasir Panjang. 
 
Pulau Medang kini tidak lagi gelap saat malam tiba. Hal menarik lain dari proyek pembangunan PLTS Atap ini juga menunjukkan contoh sederhana tentang bagaimana kepedulian antar warga Indonesia dari berbagai golongan sama-sama melahirkan solusi untuk kepentingan bersama.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan