Pedagang kaki lima yang masih menggunakan trotoar di Jalan Bukittinggi untuk berdagang, Rabu, 8 Desember 2021. Lampost.co/Umar Robbani
Pedagang kaki lima yang masih menggunakan trotoar di Jalan Bukittinggi untuk berdagang, Rabu, 8 Desember 2021. Lampost.co/Umar Robbani

PKL Bambu Kuning Bandar Lampung Digusur tanpa Perlawanan

Lampost • 30 Desember 2021 10:40
Bandar Lampung: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung, membongkar paksa lapak pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Bukittinggi, Bambu Kuning, Kamis, 30 Desember 2021. Tak seperti proses ekskusi sebelumnya, pagi ini tak ada perlawanan dari para pedagang.
 
Melansir Lampost.co, petugas meratakan lapak pedagang menggunakan satu unit ekskavator. Sementara puluhan personel Sat Pol-PP melakukan pengamanan dan menyingkirkan sisa lapak yang tergusur.
 
Para pedagang hanya berdiri melihat dari seberang jalan yang menghadap tepat ke lapaknya. Beberapa orang sempat menentang,  namun, tak mengganggu proses penggusuran.

Asisten I Pemkot Bandar Lampung Sukarma Wijaya mengatakan, pihaknya sudah memberikan tiga kali teguran. Akan tetapi hingga surat peringatan disampaikan, pedagang masih menempatkan lapak di area tersebut.
 
Ia menjelaskan, para pedagang akan dipindahkan ke Lantai 2 Pasar Bambu Kuning. Pihaknya juga memberikan kebijakan untuk tidak membayar sewa untuk enam bulan pertama.
 
Baca juga: Kapolresta Bandung Bentuk Tim Khusus Bongkar Sindikat TPPO Gadis 14 Tahun
 
"Terhitung sejak September sudah melakukan pembinaan kepada 46 pedagang di Jalan Batusangkar dan Bukittinggi untuk mengingatkan bahwa jalan tersebut untuk digunakan sebagai lahan pejalan kaki," ungkapnya, Kamis, 30 Desember 2021.
 
Sebelumnya, pedagang kaki lima (PKL) masih belum menerima relokasi yang dilakukan Pemerintah Kota Bandar Lampung. Diketahui sebanyak 46 pedagang yang menggunakan trotoar di Jalan Bukittinggi untuk berdagang.
 
Satu diantara sejumlah pedagang Bambu Kuning, Uyun, mengatakan, pihaknya masih ingin berdagang di kios yang dianggap tidak berizin oleh Pemkot. 
 
Hal tersebut karena lokasi yang digunakan lebih ramai orang berlalu-lalang. Dia khawatir akan lebih sulit mendapatkan pembeli jika kiosnya dipindahkan ke dalam gedung. Sebab, tempat relokasi saat ini masih sepi pengunjung.
 
"Kalau di dalam sepi pembeli. Di sini aja kami susah dapet pembeli, apalagi di dalam," kata pedagang baju itu, Rabu, 8 Desember 2021.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan