Komnas HAM memaparkan temuan kekerasan di kerangkeng manusia milik Bupati Langkat Nonaktif Terbit Rencana. Metro TV
Komnas HAM memaparkan temuan kekerasan di kerangkeng manusia milik Bupati Langkat Nonaktif Terbit Rencana. Metro TV

Komnas HAM Temukan Video Penyiksaan di Kerangkeng Manusia Bupati Langkat

MetroTV • 02 Maret 2022 22:35
Jakarta: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mencium adanya tindak kekerasan, penyiksaan, dan perlakuan merendahkan martabat manusia di dalam kerangkeng manusia milik Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Perangin-Angin. Temuan ini berdasarkan video amatir yang didapatkan Komnas HAM dengan memperlihatkan kondisi para penghuni kerangkeng.
 
Pengakuan para penghuni dalam video tersebut menguatkan hipotesa Komnas HAM bahwa kerangkeng manusia itu benar dijadikan tempat penyiksaan para tahanan.
 
"Sejak awal kami meyakini terdapat penyiksaan, kekerasan, atau perlakuan yang merendahkan martabat sejak kami pertama datang di kerangkeng tersebut," ungkap Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam di Jakarta, Rabu, 2 Maret 2022.

Baca: Komnas HAM Temukan Alat Penyiksa di Kerangkeng Manusia Bupati Langkat
 
Usai mendalami fakta-fakta yang tersaji dalam video tersebut, Komnas HAM menemukan 26 bentuk kekerasan. Mulai dari pemukulan, kekersan seksual, pencambukan, dan tindakan lainnya. Komnas HAM juga menemukan 18 alat yang digunakan untuk melakukan tindak kekerasan seperti selang, palu, besi panas dan korek api.
 
Anam juga membenarkan pengakuan penghuni sel bahwa mereka diminta bekerja tanpa izin pemenuhan aturan yang berlaku. Anam menambahkan para penghuni kerangkeng ini dipaksa melakukan pekerjaan tanpa upah di pelbagai tempat.
 
Di antaranya pabrik dan kebun sawit milik terbit rencana perangin-angin, juru parkir, buruh bangunan hingga dijadikan tukang las. 
 
"Para penghuni tidak mendapatkan upah dari pekerjaannya dan hanya diberikan makanan tambahan. Para penghuni tidak bisa menolak untuk tidak bekerja karena mereka takut dan juga rentan mendapatkan kekerasan dari pengurus kerangkeng," ungkapnya. (Narendra Wisnu Karisma)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan