Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB, Rahmadin. (ANTARA/Nur Imansyah).
Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB, Rahmadin. (ANTARA/Nur Imansyah).

NTB Setop Lalu Lintas Ternak Sapi Cegah Wabah PMK

Antara • 15 Mei 2022 17:25
Mataram: Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyetop lalu lintas perdagangan sapi baik yang keluar dan masuk daerah itu untuk mencegah merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
 
"Semua produk tata niaga peternakan yang masuk melalui transportasi darat dari Pulau Jawa, Bali ke Lombok begitu juga dari Pulau Sumbawa ke Lombok kita setop dan tutup dulu sampai batas waktu yang belum ditentukan," kata Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB, Rahmadin, Minggu, 15 Mei 2022.
 
Ia mengatakan kalau pun ada pengiriman ternak seperti sapi dari NTB ke luar daerah hanya melalui tol laut. Sebab, NTB memiliki kuota 16.500 ekor sapi yang harus dikirim ke DKI Jakarta untuk memenuhi kebutuhan daging sapi pada Hari Raya Iduladha 1443 Hijriah.

"Yang boleh dikirim itu dari Bima saja. Itu pun melalui tol laut, jumlahnya ada 16.500 ekor," ujarnya.
 
Rahmadin menyebutkan hingga saat ini jumlah kasus PMK di NTB mencapai 300-an kasus.  Wilayah penyebaran terjadi di Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur. Ciri-ciri yang bisa dilihat pada sapi mulut berlendir dan kukunya melepuh.
 
Baca juga: 237 Ternak di Jateng Terinfeksi PMK
 
"Makanya selain kita tutup, seluruh kandang sapi kita isolasi. Begitu juga dengan pasar hewan kita tutup supaya penyebaran tidak semakin meluas," ucap Rahmadin.
 
Meski demikian, hingga saat ini pihaknya belum dapat menyimpulkan dari mana asal mula penularan PMK tersebut bisa masuk ke NTB.
 
Menurut dia, PMK pada sapi dan ternak gampang disembuhkan dan tidak berbahaya bagi manusia. Namun demikian, penyebarannya cepat jika tidak segera ditangani dengan baik.
 
Rahmadin menambahkan sudah berkoordinasi dengan seluruh Dinas Peternakan di seluruh kabupaten dan kota di NTB untuk melakukan upaya dan tindakan cepat, tepat dan terukur untuk mencegah penyebaran wabah PMK masuk di wilayahnya masing-masing.
 
"Kami mengimbau kepada masyarakat khususnya para peternak untuk segera melapor ke Dinas Peternakan setempat jika ada melihat tanda-tanda PMK pada hewan ternak," jelasnya.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan