Semarang: Jumlah hewan ternak terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jawa Tengah telah mencapai 9.500 ekor, vaksinasi massal terhadap ternak seperti sapi, kerbau dan kambing akan dilaksanakan Agustus mendatang setelah tersedianya vaksin.
Saat ini kasus hewan ternak terpapar PMK di berbagai daerah di Jawa Tengah terus meningkat. Bahkan di beberapa daerah seperti Kabupaten Semarang, Grobogan, Pati, Kendal semakin tidak terkendali meskipun angka kematian terhadap ternak terhitung kecil.
Berbagai upaya dalam mengatasi wabah PMK tersebut terus dilakukan, selain penanganan intensif yakni karantina, penyemprotan disinfektan kandang, pengobatan hingga pengawasan ketat lalulintas hewan serta penutupan hampir seluruh pasar hewan di berbagai daerah.
"Sementara ini pengobatan hewan terpapar PMK dengan obat yang ada seperti antibiotik dan obat tradisional, sedangkan untuk memperkuat ketahanan tubuh ternak dengan memberikan vitamin," ujar Sugandi, 48, peternak di Getasan, Kabupaten Semarang.
Baca: Antisipasi PMK, Pemkot Tangerang Tutup Jalur Kedatangan Hewan Kurban Akhir Juni
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Agus Wariyanto mengatakan berdasarkan data yang ada jumlah hewan ternak terpapar PMK di seluruh provinsi ini mencapai 9.500 ekor.
Sehingga mengantisipasi penyebaran lebih besar dan meluas berbagai upaya pencegahan dilakukan. Karena kondisi darurat, lanjut Agus Wariyanto, vaksinasi terhadap hewan ternak sudah mulai dilakukan mulai bulan ini, namun karena keterbatasan jumlah vaksin maka belum dapat dilakukan secara massal.
"Istilah Pak Menteri Pertanian itu vaksinasi darurat sebagai upaya pencegahan," ujarnya.
Menurut rencana vaksinasi massal terhadap ternak, ungkap Agus Wariyanto, akan dilaksanakan pada bulan Agustus mendatang bersama diproduksinya vaksin.
"Wabah PMK ini mengingatkan kejadian serupa pada tahun 1990 lalu, namun karena penyakit mulut dan kuku itu menghilang vaksin tidak diproduksi lagi," katanya.
Semarang: Jumlah hewan ternak terpapar
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jawa Tengah telah mencapai 9.500 ekor, vaksinasi massal terhadap ternak seperti sapi, kerbau dan kambing akan dilaksanakan Agustus mendatang setelah tersedianya vaksin.
Saat ini kasus hewan ternak terpapar PMK di berbagai daerah di Jawa Tengah terus meningkat. Bahkan di beberapa daerah seperti Kabupaten Semarang, Grobogan, Pati, Kendal semakin tidak terkendali meskipun angka kematian terhadap ternak terhitung kecil.
Berbagai upaya dalam mengatasi wabah PMK tersebut terus dilakukan, selain penanganan intensif yakni karantina, penyemprotan disinfektan kandang, pengobatan hingga pengawasan ketat lalulintas hewan serta penutupan hampir seluruh pasar hewan di berbagai daerah.
"Sementara ini pengobatan hewan terpapar PMK dengan obat yang ada seperti antibiotik dan obat tradisional, sedangkan untuk memperkuat ketahanan tubuh ternak dengan memberikan vitamin," ujar Sugandi, 48, peternak di Getasan, Kabupaten Semarang.
Baca: Antisipasi PMK, Pemkot Tangerang Tutup Jalur Kedatangan Hewan Kurban Akhir Juni
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Agus Wariyanto mengatakan berdasarkan data yang ada jumlah hewan ternak terpapar PMK di seluruh provinsi ini mencapai 9.500 ekor.
Sehingga mengantisipasi penyebaran lebih besar dan meluas berbagai upaya pencegahan dilakukan. Karena kondisi darurat, lanjut Agus Wariyanto, vaksinasi terhadap hewan ternak sudah mulai dilakukan mulai bulan ini, namun karena keterbatasan jumlah vaksin maka belum dapat dilakukan secara massal.
"Istilah Pak Menteri Pertanian itu vaksinasi darurat sebagai upaya pencegahan," ujarnya.
Menurut rencana vaksinasi massal terhadap ternak, ungkap Agus Wariyanto, akan dilaksanakan pada bulan Agustus mendatang bersama diproduksinya vaksin.
"Wabah PMK ini mengingatkan kejadian serupa pada tahun 1990 lalu, namun karena penyakit mulut dan kuku itu menghilang vaksin tidak diproduksi lagi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)