Banjarmasin: Cuaca buruk berupa hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang masih terjadi di sebagian besar wilayah daratan dan perairan Kalimantan Selatan. Salah satunya peristiwa longsor kembali terjadi di sejumlah daerah di kawasan Pegunungan Meratus.
Longsor terjadi kawasan kaki pegunungan meratus tepatnya di aliran sungai Dusun Mangkiling, Desa Datar Ajab, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Longsor menutupi badan sungai dan menyebabkan tersumbatnya aliran sungai ke wilayah hilir.
"Areal terkena longsor cukup luas. Upaya membuka aliran sungai oleh tim relawan dan BPBD belum bisa maksimal," ungkap Ketua Posko Meratus, Kasman Susanto, Rabu, 22 Desember 2021.
Menurut Kasman, ada belasan titik longsor terjadi di kawasan pegunungan meratus ini. Beberapa di antaranya sempat menutup akses jalan menuju dusun dan desa di kawasan kaki pegunungan meratus.
Baca juga: Hotel dan Restoran Diberi Kelonggaran
"Kondisi hujan dan banyaknya volume tanah longsor membuat upaya pembukaan akses jalan menjadi sulit," terang dia.
Di sisi lain hujan juga membuat ruas jalan yang didominasi jalan tanah tersebut rusak parah. Longsor juga terjadi di kawasan pegunungan meratus yang menutup akses jalan menuju Desa Tumingki, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Ahmad Yani, mengatakan pascabencana banjir dan tanah longsor akhir November lalu, Pemkab Hulu Sungai Tengah, mulai menurunkan sejumlah alat berat guna mengeruk (normalisasi) sungai, pembersihan sampah dan membuka akses jalan tertimbun longsor.
Upaya normalisasi sungai dilakukan di sejumlah kecamatan seperti Hantakan, Haruyan, dan Kayu Rabah. Selain itu Pemkab setempat juga telah melaporkan dan meminta bantuan Balai Besar Sungai terkait pengerukan dan penanganan permasalahan sampah sungai (raba).
Baca juga: Aliran Listrik di Lembata NTT Terganggu Usai Angin Kencang
Pada bagian lain, Kepala BPBD Kalsel, Mujiyat, dalam laporan kebencanaannya meminta masyarakat mewaspadai kondisi cuaca buruk yang diprediksi masih akan terjadi di Kalsel hingga akhir Desember mendatang.
Berdasarkan perkiraan BMKG Kalsel, hujan dengan intensitas sedang dan tinggi disertai angin kencang dan petir terjadi di sebagian besar wilayah Kalsel.
Di perairan BMKG mengeluarkan peringatan dini ancaman gelombamg tinggi jelang akhir tahun yang mencapai 3-5 meter sehingga berbahaya bagi pelayaran kapal-kapal nelayan, tongkang dan kapal ferry di perairan selatan Kalsel. (Denny S)
Banjarmasin:
Cuaca buruk berupa hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang masih terjadi di sebagian besar wilayah daratan dan perairan Kalimantan Selatan. Salah satunya peristiwa longsor kembali terjadi di sejumlah daerah di kawasan Pegunungan Meratus.
Longsor terjadi kawasan kaki pegunungan meratus tepatnya di aliran sungai Dusun Mangkiling, Desa Datar Ajab, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Longsor menutupi badan sungai dan menyebabkan tersumbatnya aliran sungai ke wilayah hilir.
"Areal terkena longsor cukup luas. Upaya membuka aliran sungai oleh tim relawan dan BPBD belum bisa maksimal," ungkap Ketua Posko Meratus, Kasman Susanto, Rabu, 22 Desember 2021.
Menurut Kasman, ada belasan titik longsor terjadi di kawasan pegunungan meratus ini. Beberapa di antaranya sempat menutup akses jalan menuju dusun dan desa di kawasan kaki pegunungan meratus.
Baca juga:
Hotel dan Restoran Diberi Kelonggaran
"Kondisi hujan dan banyaknya volume tanah longsor membuat upaya pembukaan akses jalan menjadi sulit," terang dia.
Di sisi lain hujan juga membuat ruas jalan yang didominasi jalan tanah tersebut rusak parah. Longsor juga terjadi di kawasan pegunungan meratus yang menutup akses jalan menuju Desa Tumingki, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Ahmad Yani, mengatakan pascabencana banjir dan tanah longsor akhir November lalu, Pemkab Hulu Sungai Tengah, mulai menurunkan sejumlah alat berat guna mengeruk (normalisasi) sungai, pembersihan sampah dan membuka akses jalan tertimbun longsor.
Upaya normalisasi sungai dilakukan di sejumlah kecamatan seperti Hantakan, Haruyan, dan Kayu Rabah. Selain itu Pemkab setempat juga telah melaporkan dan meminta bantuan Balai Besar Sungai terkait pengerukan dan penanganan permasalahan sampah sungai (raba).
Baca juga:
Aliran Listrik di Lembata NTT Terganggu Usai Angin Kencang
Pada bagian lain, Kepala BPBD Kalsel, Mujiyat, dalam laporan kebencanaannya meminta masyarakat mewaspadai kondisi cuaca buruk yang diprediksi masih akan terjadi di Kalsel hingga akhir Desember mendatang.
Berdasarkan perkiraan BMKG Kalsel, hujan dengan intensitas sedang dan tinggi disertai angin kencang dan petir terjadi di sebagian besar wilayah Kalsel.
Di perairan BMKG mengeluarkan peringatan dini ancaman gelombamg tinggi jelang akhir tahun yang mencapai 3-5 meter sehingga berbahaya bagi pelayaran kapal-kapal nelayan, tongkang dan kapal ferry di perairan selatan Kalsel. (Denny S)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)