Jakarta: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta jajarannya mengantisipasi kemacetan di 23 titik pintu tol saat arus mudik dan arus balik Lebaran 2022. Puluhan gerbang tol itu tersebar di sejumlah wilayah dengan rincian 2 di Banten, 2 di Polda Metro Jaya, 7 di Jawa Barat, 6 di Jawa Tengah, dan 6 di Jawa Timur.
"Ada 23 Gate (gerbang) tol rawan kepadatan. Kemudian ada enam titik Bottleneck akan kita hadapi. Pada saat kendaraan meningkat jadi masalah dari empat lajur menjadi dua lajur," kata Sigit seperti dilansir Antara, Kamis, 14 April 2022.
Baca: Gubernur Babel Larang ASN Gunakan Mobil Dinas untuk Mudik
Sigit menjelaskan dalam mengantisipasi kemacetan, pihaknya menyiapkan beberapa strategi berupa kebijakan rekayasa lalu lintas seperti sistem lawan arus (contraflow), sistem satu arah (one way), ganjil genap, dan diskresi lainnya sesuai perkembangan situasi serta kondisi di lapangan.
Polri juga memprediksi kepadatan arus mudik diperkirakan terjadi H-4 Idul Fitri, sedangkan puncak arus mudik pada H-3 dan H-2. Sedangkan arus balik kepadatan diperkirakan mulai H+3 dan puncak arus balik pada H+3 dan H+2.
"Pada H-1 tetap (kepadatan) tapi tidak sepadat tanggal 29 dan 30 April. Tanggal ini kami semua harus bekerja keras," jelas Sigit.
Dalam rapat tersebut, Sigit juga menyampaikan jadwal penerapan sistem satu arah (one way) saat arus mudik dan arus balik di Tol Jakarta-Cikampek hingga Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah. Untuk arus mudik dilaksanakan sejak Kamis 28 April hingga Minggu 1 Mei. Sedangkan arus balik dari tanggal 6 sampai 8 Mei.
"Ini tolong disosialisasikan untuk mengurai potensi kemacetan yang terjadi," ungkap Sigit.
Tak hanya jalur darat, Sigit juga meminta jajarannya melakukan antisipasi dan strategi di titik-titik penyeberangan seperti Pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk.
Sigit juga menjelaskan, segala upaya dan antisipasi harus dilakukan dengan bersinergi bersama seluruh lintas pemangku kepentingan terkait lainnya. Sehingga, masyarakat dapat lebih aman dan nyaman saat menjalani mudik.
"Bagaimana sinergi mengisi ruang-ruang sesuai tugas pokok masing-masing. Sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan masyarakat yang akan mudik. Namun mereka tetap sehat dan masalah bisa teratasi," ujar Sigit.
Jakarta: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta jajarannya mengantisipasi kemacetan di 23 titik pintu tol saat arus
mudik dan arus balik Lebaran 2022. Puluhan gerbang tol itu tersebar di sejumlah wilayah dengan rincian 2 di Banten, 2 di Polda Metro Jaya, 7 di Jawa Barat, 6 di Jawa Tengah, dan 6 di Jawa Timur.
"Ada 23 Gate (gerbang) tol rawan kepadatan. Kemudian ada enam titik Bottleneck akan kita hadapi. Pada saat kendaraan meningkat jadi masalah dari empat lajur menjadi dua lajur," kata Sigit seperti dilansir
Antara, Kamis, 14 April 2022.
Baca:
Gubernur Babel Larang ASN Gunakan Mobil Dinas untuk Mudik
Sigit menjelaskan dalam mengantisipasi kemacetan, pihaknya menyiapkan beberapa strategi berupa kebijakan rekayasa lalu lintas seperti sistem lawan arus (contraflow), sistem satu arah (one way), ganjil genap, dan diskresi lainnya sesuai perkembangan situasi serta kondisi di lapangan.
Polri juga memprediksi kepadatan arus mudik diperkirakan terjadi H-4 Idul Fitri, sedangkan puncak arus mudik pada H-3 dan H-2. Sedangkan arus balik kepadatan diperkirakan mulai H+3 dan puncak arus balik pada H+3 dan H+2.
"Pada H-1 tetap (kepadatan) tapi tidak sepadat tanggal 29 dan 30 April. Tanggal ini kami semua harus bekerja keras," jelas Sigit.
Dalam rapat tersebut, Sigit juga menyampaikan jadwal penerapan sistem satu arah (one way) saat arus mudik dan arus balik di Tol Jakarta-Cikampek hingga Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah. Untuk arus mudik dilaksanakan sejak Kamis 28 April hingga Minggu 1 Mei. Sedangkan arus balik dari tanggal 6 sampai 8 Mei.
"Ini tolong disosialisasikan untuk mengurai potensi kemacetan yang terjadi," ungkap Sigit.
Tak hanya jalur darat, Sigit juga meminta jajarannya melakukan antisipasi dan strategi di titik-titik penyeberangan seperti Pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk.
Sigit juga menjelaskan, segala upaya dan antisipasi harus dilakukan dengan bersinergi bersama seluruh lintas pemangku kepentingan terkait lainnya. Sehingga, masyarakat dapat lebih aman dan nyaman saat menjalani mudik.
"Bagaimana sinergi mengisi ruang-ruang sesuai tugas pokok masing-masing. Sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan masyarakat yang akan mudik. Namun mereka tetap sehat dan masalah bisa teratasi," ujar Sigit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)