Tangerang: Anak korban kekerasan ayah kandung di Pondok Jagung Timur, Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan, Banten, masih dalam pengawasan Kepolisian Resor Tangerang Selatan. Saat ini tim dari Kepolisian, P2TP2A dan Pemkot Tangsel tengah melakukan asesmen terhadap korban.
"Kondisi anak di polres sampai dengan tim asesmen dari P2TP2A kemudian dari Kementerian PPA sudah menyiapkan tim asesmen sampai dengan tim asesmennya itu menyatakan yang paling terbaik bagi anak itu di mana, bersama siapa," kata Kapolres Tangsel, AKBP Imanudin di Mapolres Tangsel, Jumat 21 Mei 2021.
Dia memastikan, anak yang menjadi korban kekerasan bisa melanjutkan kehidupan masa kanak-kanaknya lebih baik dari kondisi sebelumnya. Lantaran penting untuk masa depan korban.
"Kami harus memastikan mitigasi pasca kejadian ini, adalah yang terpenting buat masa depan si anak. Kami juga harus memastikan kondisi yang terbaik masa depan si anak," ungkap dia.
Baca: Anak Korban Penganiayaan Ayah Kandung di Tangsel Telah Divisum
Dia menegaskan, mitigasi setelah anak menjadi korban kekerasan menjadi penting. Agar tidak menimbulkan trauma fisik dan psikis terhadap anak sebagai korban.
"Karena itu menyangkut masalah kesehatan, menyangkut masalah psikologi, menyangkut masalah masa depan si anak. Yang kita ketahui anak cukup cerdas, sangat kuat, kondisi psikologinya dari tekanan yang dialami itu kuat," tegas dia.
Benyamin Davnie Wali Kota Tangsel, yang menjenguk anak korban kekerasan Ayah kandungnya itu, mengaku kagum dengan sosok anak tersebut.
"Dia kuat, anaknya happy. Tadi dia manggil saya engkong. Apalagi dia dirawat sama polwan dia ceria, enggak menunjukkan apa yang dia alami," kata dia.
Tangerang: Anak korban
kekerasan ayah kandung di Pondok Jagung Timur, Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan, Banten, masih dalam pengawasan Kepolisian Resor Tangerang Selatan. Saat ini tim dari Kepolisian, P2TP2A dan Pemkot Tangsel tengah melakukan asesmen terhadap korban.
"Kondisi anak di polres sampai dengan tim asesmen dari P2TP2A kemudian dari Kementerian PPA sudah menyiapkan tim asesmen sampai dengan tim asesmennya itu menyatakan yang paling terbaik bagi anak itu di mana, bersama siapa," kata Kapolres Tangsel, AKBP Imanudin di Mapolres Tangsel, Jumat 21 Mei 2021.
Dia memastikan, anak yang menjadi korban kekerasan bisa melanjutkan kehidupan masa kanak-kanaknya lebih baik dari kondisi sebelumnya. Lantaran penting untuk masa depan korban.
"Kami harus memastikan mitigasi pasca kejadian ini, adalah yang terpenting buat masa depan si anak. Kami juga harus memastikan kondisi yang terbaik masa depan si anak," ungkap dia.
Baca: Anak Korban Penganiayaan Ayah Kandung di Tangsel Telah Divisum
Dia menegaskan, mitigasi setelah anak menjadi korban kekerasan menjadi penting. Agar tidak menimbulkan trauma fisik dan psikis terhadap anak sebagai korban.
"Karena itu menyangkut masalah kesehatan, menyangkut masalah psikologi, menyangkut masalah masa depan si anak. Yang kita ketahui anak cukup cerdas, sangat kuat, kondisi psikologinya dari tekanan yang dialami itu kuat," tegas dia.
Benyamin Davnie Wali Kota Tangsel, yang menjenguk anak korban kekerasan Ayah kandungnya itu, mengaku kagum dengan sosok anak tersebut.
"Dia kuat, anaknya happy. Tadi dia manggil saya engkong. Apalagi dia dirawat sama polwan dia ceria, enggak menunjukkan apa yang dia alami," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)