Yogyakarta: Kasus covid-19 di sejumlah daerah, termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menunjukkan tren kenaikan. Menjalankan protokol kesehatan dinilai harus tetap diperketat.
"Makanya kan berkali-kali kami menyampaikan kita gak boleh lengah terhadap menurunnya atau melandainya kasus," kata Sekretaris Daerah pemerintah DIY, Kadarmanta Baskara Aji di Yogyakarta, Jumat, 15 Juli 2022.
Dalam tiga hari terakhir, kasus covid-19 di DIY naik 32 kasus pada 12 Juli, 26 kasus pada 13 Juli, dan 53 kasus pada 14 Juli. Fakta penambahan angka kasus itu dinilai harus dijadikan kewaspadaan.
"Kita tetap menggunakan masker, menghindari kerumunan, dan pemerintah pusat juga sudah mengimbau agar di luar pun menggunakan masker lagi. Saya kira itu untuk mewaspadai agar tidak terjadi penularan banyak lagi," ujarnya.
Baca: Epidemiolog: Indonesia Dibayangi Potensi Tsunami Long Covid
Ia mengatakan angka 50 kasus itu sebagian merupakan hasil tes mandiri. Di sisi lain, gejala seseorang yang terkena covid-19 kian samar dideteksi.
"Sekarang ini kan orang positif (covid-19) itu gejalanya gak nampak, (seperti) wahing-wahing (bersin-bersin) saja," ungkapnya.
Ia menambahkan tren naiknya jumlah kasus covid-19 salah satunya mulai abainya penerapan prokes, seperti memakai masker. Kadarmanta menilai setelah melepas masker akan sulit untuk mengenakan kembali. Selain itu, ada juga sub varian Omicron yang mudah menular.
"Penggunaan masker, menjaga kesehatan, dan vaksiansi menjadi kuncinya. Varian yang manapun ya di situ (menjalankan prokes) kuncinya," ujarnya.
Yogyakarta: Kasus
covid-19 di sejumlah daerah, termasuk di Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) menunjukkan tren kenaikan. Menjalankan protokol kesehatan dinilai harus tetap diperketat.
"Makanya kan berkali-kali kami menyampaikan kita gak boleh lengah terhadap menurunnya atau melandainya kasus," kata Sekretaris Daerah pemerintah DIY, Kadarmanta Baskara Aji di Yogyakarta, Jumat, 15 Juli 2022.
Dalam tiga hari terakhir, kasus covid-19 di DIY naik 32 kasus pada 12 Juli, 26 kasus pada 13 Juli, dan 53 kasus pada 14 Juli. Fakta penambahan angka kasus itu dinilai harus dijadikan kewaspadaan.
"Kita tetap menggunakan masker, menghindari kerumunan, dan pemerintah pusat juga sudah mengimbau agar di luar pun menggunakan masker lagi. Saya kira itu untuk mewaspadai agar tidak terjadi penularan banyak lagi," ujarnya.
Baca:
Epidemiolog: Indonesia Dibayangi Potensi Tsunami Long Covid
Ia mengatakan angka 50 kasus itu sebagian merupakan hasil tes mandiri. Di sisi lain, gejala seseorang yang terkena covid-19 kian samar dideteksi.
"Sekarang ini kan orang positif (covid-19) itu gejalanya gak nampak, (seperti)
wahing-wahing (bersin-bersin) saja," ungkapnya.
Ia menambahkan tren naiknya jumlah kasus covid-19 salah satunya mulai abainya penerapan
prokes, seperti memakai masker. Kadarmanta menilai setelah melepas masker akan sulit untuk mengenakan kembali. Selain itu, ada juga sub varian Omicron yang mudah menular.
"Penggunaan masker, menjaga kesehatan, dan vaksiansi menjadi kuncinya. Varian yang manapun ya di situ (menjalankan prokes) kuncinya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(NUR)