ilustrasi/Medcom.id
ilustrasi/Medcom.id

Populer Daerah: Nelayan di Lebak Takut Melaut Hingga 2 Bocah Meninggal di Galian Pasir

Nur Azizah • 17 September 2022 08:32
Lebak: Pesisir selatan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sejak beberapa hari terakhir dilanda badai dan gelombang tinggi. Kondisi ini dapat berpotensi menimbulkan kecelakaan laut.
 
"Semua nelayan di sini tidak melaut akibat badai dan gelombang tinggi itu," kata Ketua Koperasi Nelayan Bina Muara Sejahtera Binuangeun Kabupaten Lebak, Wading, di Lebak, Jumat, 16 September 2022.
 
Para nelayan Kabupaten Lebak tidak melaut akibat cuaca buruk di perairan selatan Banten yang berhadapan dengan Samudra Hindia. Selain itu, dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM), sehingga biaya operasional meningkat.
 
"Lalu, belum tibanya musim ikan yang menjadi andalan ekonomi nelayan setempat, yakni ikan tongkol, tongkol baby tuna, dan tuna," ucapnya.
 
Ikan nelayan Lebak itu diekspor ke luar negeri dan menyumbangkan ekonomi masyarakat pesisir. Wading mengatakan transaksi pelelangan ikan di saat cuaca normal sekitar Rp4 miliar dengan jumlah tangkapan 200 ton/ bulan.
 
"Kami memiliki anggota sebanyak 620 nelayan dan kini terpukul dengan kondisi badai juga ditambah adanya penyesuaian kenaikan BBM," ujar Wading.
 
Baca: Gelombang Tinggi Diprediksi Melanda 5 Wilayah Laut NTT
 
Di kesempatan yang sama, Wading mewakili nelayan pesisir selatan Lebak berharap pada pemerintah agar meninjau kembali penyesuaian harga BBM, karena tak sebanding antara biaya operasional dengan pendapatan tangkapan ikan.
 
Biaya operasional melaut usai kenaikan BBM bisa mencapai Rp5 juta selama sepekan. Sedangkan pendapatan belum sebanding, terlebih saat ini cuaca buruk dan belum musim ikan.
 
"Kami berharap pemerintah dapat memberikan kebijakan khusus untuk nelayan sehingga usaha melaut tetap berjalan," ujar dia. 
 
Berdasarkan lapora Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan gelombang tinggi 4 hingga 6 meter terjadi 15-17 September 2022 yang berpeluang di Perairan Samudra Hindia selatan Banten. Pola angin wilayah selatan dominan bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 10-25 knot dan kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Banten.
 
Berita terkait gelombang tinggi di Lebak, Banten, menjadi berita paling banyak dibaca di kanal Daerah Medcom.id. Berita lain yang juga banyak dibaca, yakni kebakaran pabrik kertas.
 
Malang: Sebuah pabrik kertas di Pandanlandung, Kecamatan Wagir Kabupaten Malang, Jawa Timur, dilanda kebakaran hebat, Jumat, 16 September 2022. Api yang diperkirakan mulai muncul sejak pukul 13.30 WIB ini belum sepenuhnya berhasil dipadamkan.
 
Bangunan yang terbakar tersebut merupakan pabrik kertas milik CV Kurnia Jaya yang berlokasi di perbatasan antara Kota Malang dan Kabupaten Malang. Terpantau sejumlah personel pemadam kebakaran (damkar) masih melakukan pemadaman hingga saat ini.
 
"Karena yang terbakar ini pabrik kertas, kita ketahui kertas mudah terbakar, jadi air tidak boleh putus dan harus kontinyu. Kalau (air) putus, api bisa muncul lagi," kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (PPK) Damkar Kabupaten Malang, Goly Karyanto, saat ditemui di lokasi.

Baca: 64 RW di Jakarta Berisiko Tinggi Rawan Kebakaran
 
Upaya pemadaman disebut bakal berlangsung cukup lama. Api diperkirakan baru bisa padam pada pukul 21.00 WIB. Sebab, bangunan yang terbakar diketahui merupakan ruangan yang digunakan untuk menyimpan kertas dan plastik.
 
Di sisi lain, Goly mengaku, proses pemadaman kebakaran mengalami kendala lantaran tidak tersedianya hidran di lokasi tersebut. Sehingga, mobil pemadam harus menunggu suplai air yang dibawa oleh mobil tangki air. 
 
"Terakhir saya cek dua tahun yang lalu, sudah saya sarankan pasang hidran. Sampai kejadian ini, saya lihat tidak ada hidran sama sekali," imbuhnya.
 
Goly menerangkan, biaya pemasangan atau instalasi hidran memang relatif mahal, yakni mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah. Tergantung dari kapasitas, kemampuan dan cakupan hidran yang akan dipasang nantinya. 
 
"Tergantung besar (kecil) pabriknya, besar kapasitas pompa, tangki penampungan air dan luas cakupan area," imbuhnya. 
 
 Berita lain yang juga menarik banyak pembaca terkait penemuan dua bocah meninggal di galian pasir.
 
Tangerang: Petugas Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) dan aparat TNI/Polri Kabupaten Tangerang, Banten, berhasil menemukan dua anak yang tenggelam di area bekas galian pasir, di Desa Panongan. Keduanya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
 
Kedua korban berinisial R, (13), dan F, (12), tenggelam saat sedang bermain lomba berenang dengan cara menyeberangi area bekas galian pasir pada Kamis, 15 September 2022. 
 
"Untuk laporan yang diterima ke kita itu pada Kamis, pukul 18.20 WIB. Dalam peristiwa itu ada tiga korban, satu korban di antaranya selamat, dua korban tenggelam," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang Abdul Munir di Tangerang, Jumat, 16 September 2022.
 
Baca: Kesal Diolok Bertubuh Kecil, Pria di Garut Bunuh Seniornya
 
Munir menuturkan korban R ditemukan oleh tim gabungan pada Kamis malam pukul 20.40 WIB. Kemudian, penemuan jasad F sekitar pukul 23.38 WIB di dasar area bekas galian pasir.
 
"Kedua korban tenggelam sudah berhasil ditemukan dan dievakuasi oleh pihak-pihak yang terlibat di tempat kejadian perkara (TKP). Korban langsung dibawa ke rumah masing-masing," ucapnya.
 
Ia mengatakan dengan ditemukannya kedua korban tenggelam itu, tim gabungan dan relawan dari masyarakat sekitar langsung menutup proses pencarian.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan