Langkah tersebut diambil agar dampak bencana hidrometeorologi yang menerjang wilayah setempat dapat ditangani dengan cepat.
"Selama masa tanggap darurat bisa dilakukan untuk pemulihan kerusakan yang ada," kata Kepala BPBD Gunungkidul, Purwono, di Gunungkidul, Rabu, 23 November 2022.
Baca: 84 Korban Gempa Cianjur Dirawat RS Hasan Sadikin, 1 Meninggal |
Purwono mengatakan surat keputusan penetapan status tanggap darurat sudah diterbitkan. Ia mengatakan penetapan status ini menjadi bagian dari upaya pemulihan pascabanjir dan longsor yang terjadi Sabtu, 19 November 2022.
Bencana banjir dan longsor ini menyebabkan 1.754 jiwa terdampak yang berasal dari sembilan kelurahan di lima kapanewon (kecamatan).
Adapun rinciannya di Kapanewon/kecamatan Semin terdapat 76 kepala keluarga dengan jumlah 231 jiwa. Kapanewon Ngawen sebanyak 65 KK atau 278 jiwa, Kapanewon Nglipar 231 KK atau 734 jiwa.
Kemudian Kapanewon Karangmojo sebanyak 21 KK dengan 86 jiwa dan Kapanewon Gedangsari ada tujuh KK yang terdiri dari 17 jiwa.
Selain dampak jiwa, dampak cuaca ekstrem juga menyebabkan sejumlah kerusakan di fasilitas umum. Untuk kerusakan berat terdapat satu jembatan putus, jaringan air bersih satu titik, pasar dan akses jalan juga masing-masing satu titik.
Adapun laporan lainnya terdapat dua sekolah, dua jembatan dan dua jalan mengalami rusak ringan. "Kami segera mengakses dana belanja tak terduga yang dimiliki pemkab untuk pemulihan,” ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id