Tangerang: Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah meminta agar para kader dan sosialisasi penanganan stunting diperbanyak. Hal tersebut bertujuan agar angka penurunan stunting di Kota Tangerang bisa maksimal.
"Supaya jangkauan sosialisasinya lebih luas, maka jumlah kadernya harus ditambah. Agar masyarakat tahu apa itu stunting, seperti apa gejala dan kondisinya ke anak-anak," ujarnya, Rabu, 25 Januari 2023.
Arief menuturkan penanganan stunting yang berdampak pada proses tumbuh kembang anak sangat penting agar generasi penerus tidak memiliki masalah dalam hal pemenuhan gizi.
"Bukan hanya orang tua yang diberi pemahaman, anak-anaknya juga harus diberi pengetahuannya. Selain pemberian gizi yang cukup melalui makanan, olahraga menjadi faktor penting untuk penanganan stunting," katanya.
Arief menjelaskan angka stunting secara keseluruhan di Kota Tangerang dapat terus ditekan. Meski, angka stunting di Kota Tangerang saat ini menjadi yang terendah di Provinsi Banten.
"Saat ini angkanya 15,3 persen, tapi kita targetkan bersama agar bisa ditekan hingga di bawah 5 persen. Makanya butuh komitmen dan aksi yang nyata," jelasnya.
Sementara, Camat Cibodas Buceu Gartina mengatakan dari sejumlah kasus stunting yang ada, pihaknya melakukan penanganan melalui sistem pendekatan keluarga. Selain sudah tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sehingga mereka telah mendapat bantuan sosial.
"Salah satunya kami menyalurkan bantuan permakanan berupa susu dan sejumlah makanan sehat bergizi untuk para anak berstatus stunting di Kecamatan Cibodas," kata Buceu.
Buceu menjelaskan untuk menurunkan angka stunting pihaknya tak hanya fokus pada peningkatkan kesehatan anak-anak. Ia bersama Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangerang melakukan peningkatan kesejahteraan para orang tua dengan anak berstatus stunting.
"Anak berstatus stunting didominasi terjadi pada keluarga dengan ekonomi rendah. Dengan itu, selain dilakukan peningkatan gizi dan hidup sehat pada anak berstatus stunting, kami akan berupaya meningkatkan kesejahteraan orang tua atau keluarga bersangkutan bersama Disnaker. Bisa dengan memberikan pekerjaan baru ataupun pelatihan peningkatan kemampuan diri," ungkapnya.
Buceu menambahkan dalam penanganan peningkatan gizi atau mengurangi kasus stunting di Kota Tangerang, pastinya diperlukan kerjasama semua pihak.
"Semua saling peduli dan mengambil perannya masing-masing, kita tingkatkan ketahanan pangan rumah tangga, pelayanan kesehatan hingga utama lingkungan rumah yang baik," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Tangerang: Wali Kota
Tangerang Arief R Wismansyah meminta agar para kader dan sosialisasi penanganan
stunting diperbanyak. Hal tersebut bertujuan agar angka penurunan stunting di Kota Tangerang bisa maksimal.
"Supaya jangkauan sosialisasinya lebih luas, maka jumlah kadernya harus ditambah. Agar masyarakat tahu apa itu stunting, seperti apa gejala dan kondisinya ke anak-anak," ujarnya, Rabu, 25 Januari 2023.
Arief menuturkan penanganan stunting yang berdampak pada proses tumbuh kembang anak sangat penting agar generasi penerus tidak memiliki masalah dalam hal pemenuhan gizi.
"Bukan hanya orang tua yang diberi pemahaman, anak-anaknya juga harus diberi pengetahuannya. Selain pemberian gizi yang cukup melalui makanan, olahraga menjadi faktor penting untuk penanganan stunting," katanya.
Arief menjelaskan angka stunting secara keseluruhan di Kota Tangerang dapat terus ditekan. Meski, angka stunting di Kota Tangerang saat ini menjadi yang terendah di Provinsi Banten.
"Saat ini angkanya 15,3 persen, tapi kita targetkan bersama agar bisa ditekan hingga di bawah 5 persen. Makanya butuh komitmen dan aksi yang nyata," jelasnya.
Sementara, Camat Cibodas Buceu Gartina mengatakan dari sejumlah kasus stunting yang ada, pihaknya melakukan penanganan melalui sistem pendekatan keluarga. Selain sudah tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sehingga mereka telah mendapat bantuan sosial.
"Salah satunya kami menyalurkan bantuan permakanan berupa susu dan sejumlah makanan sehat bergizi untuk para anak berstatus stunting di Kecamatan Cibodas," kata Buceu.
Buceu menjelaskan untuk menurunkan angka stunting pihaknya tak hanya fokus pada peningkatkan kesehatan anak-anak. Ia bersama Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangerang melakukan peningkatan kesejahteraan para orang tua dengan anak berstatus stunting.
"Anak berstatus stunting didominasi terjadi pada keluarga dengan ekonomi rendah. Dengan itu, selain dilakukan peningkatan gizi dan hidup sehat pada anak berstatus stunting, kami akan berupaya meningkatkan kesejahteraan orang tua atau keluarga bersangkutan bersama Disnaker. Bisa dengan memberikan pekerjaan baru ataupun pelatihan peningkatan kemampuan diri," ungkapnya.
Buceu menambahkan dalam penanganan peningkatan gizi atau mengurangi kasus stunting di Kota Tangerang, pastinya diperlukan kerjasama semua pihak.
"Semua saling peduli dan mengambil perannya masing-masing, kita tingkatkan ketahanan pangan rumah tangga, pelayanan kesehatan hingga utama lingkungan rumah yang baik," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)