Ilustrasi - Medcom.id.
Ilustrasi - Medcom.id.

Kepala SMAN 7 Tangsel Bantah Mewajibkan Beli Seragam

Farhan Dwitama • 16 Agustus 2019 17:58
Tangerang: Kepala SMA Negeri 7 Tangerang Selatan, Hamdari, menegaskan tak ada kewajiban pembelian buku dan seragam kepada siswa. Dia mengatakan seragam yang dibeli adalah yang mencirikan SMA Negeri 7 Tangsel.
 
"Namanya sekolah di Tangsel, SMAN 7 itu orang kaya semua. Sekolah punya seragam khas, ada batik, baju olahraga, koko, menjadi ciri kita. Kalau baju putih, pramuka, banyak di pasar silakan cari sendiri," ucap Hamdani di temui di SMA Negeri 7 Tangsel, Jumat, 16 Agustus 2019. 
 
Hamdari menjelaskan ciri seragam siswa SMA Negeri  7 Tangsel untuk menghindari tawuran antarpelajar di Tangerang Selatan. Baju juga menandakan anak didik. 

"Di mana pun dia berada, apa pun aktivitasnya, bisa dipantau," ucapnya. 
 
Sementara buku paket yang dibeli siswa, menurut Hamdari, karena alokasi pembelian buku dari dana Bosnas sebesar 20 persen tidak mencukupi seluruh siswa SMA Negeri 7 Tangsel. Dia memerinci setiap jurusan peminatan siswa, ada 14 sampai 16 mata pelajaran. 
 
"Dari dana Bosnas 20 persen itu dibelanjakan, tetapi tidak mencukupi sekian murid. Belanja juga dengan orang ketiga, bukan pihak sekolah langsung," ucap dia. 
 
Hamdari menjelaskan semua pembelian paket buku dan seragam diputuskan langsung wali murid. Dia menerangkan wali murid disodorkan perihal seragam khas SMA N 7 Tangsel yang dijual di koperasi. 
 
"Silakan orang tua ke koperasi. Kalau baju putih, pramuka di pasar banyak silakan beli di pasar. Untuk buku juga tidak kami wajibkan, hanya untuk siswa yang tidak kebagian buku dari pembelian dana Bos. Belinya juga bebas, bisa di luar, koperasi atau Gramedia," bebernya. 
 
Dia menegaskan pihaknya tidak mewajibkan pembelian buku. Dia memastikan buku  boleh dibeli di mana pun untuk siswa yang merasa butuh.
 
Toko Buku Dadakan di Warung Nasi 
 
Informasi yang dihimpun, sebuah warung Nasi di Jalan Jati Nomor 5, Pondok Jagung, Kota Tangsel, menjadi toko buku dadakan setiap tahun ajaran baru. Warung Nasi berukuran sekitar 4x2 meter itu berjarak 200 meter dari SMA Negeri 7 Tangsel. 
 
"Setahu saya ini warung (nasi). Tapi setelah ajaran baru suka ramai didatangi orang ambil buku," ucap pemilik usaha warung sekitar lokasi yang enggan menyebutkan nama, Kamis, 15 Agustus 2019. 
 
Warung nasi itu memasang spanduk berjuluk Toko Buku Grafindo dengan latar hijau. Sayangnya, saat didatangi, toko buku tersebut tutup, tak ada aktivitas perniagaan di warung tersebut.
 
"Kayaknya setiap tahun jadi toko buku dadakan. Tapi setelah-setelah ajaran baru saja, modalnya cuma spanduk doang," ucap dia. 
 
Sementara itu, Inspektorat Banten masih mendalami dugaan pungutan liar di SMA Negeri 7 Tangsel. Kepala SMA N 7 Tangsel pun telah diperiksa, namun hasil pemeriksaan belum disimpulkan.
 
"Belum bisa memutuskan karena belum dilakukan klarifikasi terhadap pihak pengadunya," ujar Kepala Inspektorat Banten E Kusmayadi, Kamis, 15 Agustus 2019.
 
Dia mengungkap Kepala Sekolah SMAN 7 Tangsel telah diperiksa oleh petugas satuan pengaduan masyarakat Inspektorat Banten. Dari pemeriksaan itu diketahui pihak sekolah menyediakan seragam melalui koperasi.
 
"Saya ingin mengetahui apakah ini merupakan sifatnya imbauan atau memang diminta secara formal wajib untuk membayarnya," jelasnya.
 
Seorang wali murid SMA Negeri 7 Tangerang Selatan mengeluhkan adanya pungutan liar. Pihak sekolah disebut mewajibkan membeli buku penunjang yang dipaketkan dengan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) seharga Rp1,8 juta.
 
"Saat daftar ulang kita diminta membayar buku tersebut. Tidak disebutkan jumlah bukunya. Dipukul rata antara siswa yang masuk IPA dan IPS," ujar salah satu orang tua siswa SMAN 7 Tangsel yang enggan disebutkan namanya.
 
Pihak sekolah juga mewajibkan siswa membeli seragam berupa baju batik, satu setel pakaian olah raga, seragam pramuka, dan baju koko, serta badge, topi, dan ikat pinggang yang total harganya Rp950 ribu.
 
"Anehnya tidak diberi seragam putih abu-abu. Terpaksa kita beli sendiri di luar," ungkapnya.
 
Baca:SMA Negeri 7 Tangerang Selatan Segera Diaudit
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan