Eri menyampaikan lima poin penting yang perlu diperhatikan. Pertama para guru tidak boleh melakukan penarikan uang kepada siswa kurang mampu, baik itu penarikan uang untuk seragam, buku, dan sebagainya.
"Kedua, saya tidak ingin ada lagi guru yang tidak bersikap adil kepada murid-muridnya. Kalau dalam suatu mata pelajaran mereka (siswa) dapat buku A, ya harus semuanya buku A," kata Cak Eri, Senin, 6 Februari 2023.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ketiga, Eri meminta sekolah lebih selektif,ketika akan memberikan bantuan kepada siswa tidak mampu. Seleksi siswa tidak mampu harus berdasarkan data warga miskin yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Surabaya.
"Kalau ada orang yang mengatakan tidak mampu di luar data pemkot, tolong sampaikan kepada Dinas Pendidikan untuk dicek bersama Dinas Sosial agar tahu, orang yang meminta bantuan itu, kategori mampu atau tidak mampu," ujar dia.
Baca: Walkot Surabaya Pidanakan Anak Buah Terlibat Pungli |
Ia mewanti-wanti kepada para guru, jangan sampai terjadi salah sasaran ketika membantu siswa. "Karena data warga miskin dan pra-miskin semua ada di Dinsos," ujar dia.
Keempat, apabila ada sekolah swasta yang tidak berkenan menerima siswa tidak mampu, bisa menyerahkannya kepada pemkot, kemudian ditampung di sekolah negeri. Kkelima, setiap sekolah wajib menerima lima persen siswa tidak mampu sesuai dengan peratran undang-undang.
"Dikembalikan lagi, saya berharap dinas pendidikan melakukan pengecekan lagi. Apakah sudah menerima kewajiban lima persen tadi, kalau sudah dijalankan, kemudian dicarikan solusi untuk memberikan bantuan kepada siswa yang tidak mampu," ucap Eri.
Dia berharap para guru bisa mengajarkan rasa welas asih (empati) kepada murid-muridnya. Tujuannya, untuk meningkatkan rasa kepedulian dan gotong-royong terhadap sesama, untuk membantu siswa yang miskin.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id