Bandung: Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, mengusulkan agar aktivitas di Pondok Pesantren Daarut Tauhid disetop sementara. Hal itu menyusul pimpinan ponpes, Kiai Haji Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym terpapar covid-19.
Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna, mengatakan, Daarut Tauhid yang kerap dikunjungi masyarakat untuk beribadah termasuk menimba ilmu memiliki potensi penyebaran virus korona. Terlebih letak ponpes berdekatan dengan pemukiman warga.
"Idealnya harus ada pengaturan. Kalau memang di sana ada potensi (penularan) lebih baik berhenti dulu kegiatan tatap muka dan lain sebagainya, termasuk KBM (kegiatan belajar mengajar)," kata Ema di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu, 30 Desember 2020.
Baca juga: RS Saiful Anwar Malang Tambah Tenaga Medis
Ema menuturkan, peran aktif dari pengelola Daarut Tauhid pun diperlukan guna melacak orang-orang yang pernah kontak dengan Aa Gym. Isolasi mandiri pun diharapkan dilakukan para pengelola dan penghuni Ponpes Daarut Tauhid untuk mencegah penyebaran covid-19.
"Tim penanganan dari satgas sudah ke sana kemarin sore untuk melakukan pengetesan, tracing. Ya mudah-mudahan hasilnya semua negatif," lanjut dia.
Sementara itu, Ema pun meminta aparatur kewilayahan di Kecamatan Sukasari untuk mendata warga yang melakukan aktivitas di sekitar Daarut Tauhid. Data tersebut akan menjadi acuan bagi Pemkot Bandung untuk memutuskan wilayah sekitar ponpes di Gegerkalong diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM).
"Kita nunggu dari gugus tugas kecamatan, sampai sekarangan belum ada pengajuan dari kecamatan," jelas Ema.
Bandung: Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, mengusulkan agar aktivitas di Pondok Pesantren Daarut Tauhid disetop sementara. Hal itu menyusul pimpinan ponpes, Kiai Haji Abdullah Gymnastiar atau
Aa Gym terpapar covid-19.
Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna, mengatakan, Daarut Tauhid yang kerap dikunjungi masyarakat untuk beribadah termasuk menimba ilmu memiliki potensi penyebaran virus korona. Terlebih letak ponpes berdekatan dengan pemukiman warga.
"Idealnya harus ada pengaturan. Kalau memang di sana ada potensi (penularan) lebih baik berhenti dulu kegiatan tatap muka dan lain sebagainya, termasuk KBM (kegiatan belajar mengajar)," kata Ema di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu, 30 Desember 2020.
Baca juga:
RS Saiful Anwar Malang Tambah Tenaga Medis
Ema menuturkan, peran aktif dari pengelola Daarut Tauhid pun diperlukan guna melacak orang-orang yang pernah kontak dengan Aa Gym. Isolasi mandiri pun diharapkan dilakukan para pengelola dan penghuni Ponpes Daarut Tauhid untuk mencegah penyebaran covid-19.
"Tim penanganan dari satgas sudah ke sana kemarin sore untuk melakukan pengetesan, tracing. Ya mudah-mudahan hasilnya semua negatif," lanjut dia.
Sementara itu, Ema pun meminta aparatur kewilayahan di Kecamatan Sukasari untuk mendata warga yang melakukan aktivitas di sekitar Daarut Tauhid. Data tersebut akan menjadi acuan bagi Pemkot Bandung untuk memutuskan wilayah sekitar ponpes di Gegerkalong diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM).
"Kita nunggu dari gugus tugas kecamatan, sampai sekarangan belum ada pengajuan dari kecamatan," jelas Ema.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)