Vihara Griya Vipasana Avalokitesvara (GVA) di Jalan Bojong II Nomor 1 Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah tampak sepi pada Kamis, 7 Mei 2020. (Foto: Medcom.id/Ahmad Mustaqim)
Vihara Griya Vipasana Avalokitesvara (GVA) di Jalan Bojong II Nomor 1 Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah tampak sepi pada Kamis, 7 Mei 2020. (Foto: Medcom.id/Ahmad Mustaqim)

Umat Buddha di Magelang Ibadah Waisak Masing-masing

Ahmad Mustaqim • 07 Mei 2020 15:38
Magelang: Vihara Griya Vipasana Avalokitesvara (GVA) di Jalan Bojong II Nomor 1 Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tampak sepi jelang perayaan Waisak tahun ini, Kamis, 7 Mei 2020. 
 
Penjaga vihara, Ramidi, 45, mengatakan, tak ada sembahyang atau ibadah Waisak di tempat itu. Pandemi virus korona membuat umat buddha harus melakukan ibadah dari tempat masing-masing. 
 
"Hanya sembahyang biasa. Menyambut detik-detik Waisak nanti sendiri-sendiri," kata Ramidi.

Puncak Waisak 2020 di Vihara GVA, akan digelar pada pukul 18.00 WIB. Ramidi mengungkapkan jemaah yang beribadah di vihara pun harus berada di ruangan terpisah sebagai bagian dari physical distancing.
 
"Waisak sebelum situasi wabah korona, tiga hari sebelumnya sudah mulai kegiatan sembahyang. Kalau Waisak tahun ini Kamis, sejak Selasa Vihara sudah ramai orang ibadah," ungkapnya. 
 
Baca juga: 3 Warga Kabupaten Tegal Masuk Klaster Gowa
 
Ramidi berujar, tak ada persiapan khusus pada perayaan Waisak 2020. Meskipun perangkat ibadah, seperti lilin, buah, makanan, bunga, air, dan dupa tetap disiapkan di vihara, namun sembahyang tidak digelar di vihara. 
 
"Istilahnya puja lima; buah, lilin, makanan, bunga, dan air, tetap kami pasang di vihara. Kegiatan ibadah tetap di tempat masing-masing," jelasnya.
 
Ia menyebut, ada lima vihara di Magelang yang dipakai ibadah umat buddha. Vihara tersebut biasanya didatangi jemaah dari luar kota seperti Jakarta.
 
"Orang-orang yang mau ikut Waisak dari Jakarta mampir. Pengunjung Borobudur yang enggak ada tempat bisa memakai fasilitas di sini. Di Vihara GVA beribadah dengan bahasa sanskerta. Setiap vihara punya tata cara ibadah tersendiri," ungkapnya. 
 
Ramidi berharap virus korona segera lenyap. Ia menginginkan setiap warga di dunia bisa beribadah tanpa ancaman wabah.
 
"Harapannya virus korona segera selesai agar manusia bisa menjalankan aktivitas biasa dan beribadah bersama," pungkasnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan