Kondisi banjir di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang diduga tercemar limbah pabrik, Kamis (4/2/2021). (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)
Kondisi banjir di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang diduga tercemar limbah pabrik, Kamis (4/2/2021). (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Banjir di Kudus Diduga Tercemar Limbah Pabrik

Antara • 04 Februari 2021 23:18
Kudus: Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, melakukan pengujian sampel air banjir yang menggenangi kawasan permukiman warga di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, menyusul keluhan warga mengalami gatal-gatal dan menimbulkan bau tak sedap serta warna air yang kehitam-hitaman.
 
"Kami belum bisa memastikan banjir di Desa Jati Wetan ini tercemar limbah pabrik atau tidak. Kita tunggu hasil pengujian sampel airnya di laboratorium guna memastikan benar tidaknya tercemar limbah pabrik. Jika benar ada pencemaran dari limbah pabrik tentu bisa diberikan sanksi," kata Pelaksana tugas Bupati Kudus Hartopo, Kamis, 4 Februari 2021.
 
Warga desa setempat yang ditemui, kata dia, memang mengeluhkan gatal-gatal serta airnya juga memunculkan bau tidak sedap. Dampak banjir terhadap kesehatan biasanya seputar gatal-gatal di kulit dan diare.

Bagi warga yang sumurnya tercemar dan tidak bisa dikonsumsi, BPBD Kudus siap menyuplai air bersih untuk warga sekitar. Nantinya Pemkab Kudus juga akan membangunkan Pamsimas sehingga ketika terjadi banjir warga tidak kesulitan mendapatkan air bersih untuk kepentingan air minum, memasak, dan mandi serta mencuci.
 
Baca juga: Hujan Dituding Picu Banjir Bandang di Gunung Mas Bogor
 
Pemkab Kudus juga sudah berkoordinasi dengan beberapa pabrik di Kudus untuk selalu mengontrol limbahnya, terutama musim penghujan karena banyak terjadi genangan banjir.
 
"PT Pura sendiri memastikan bahwa limbahnya tidak mengalir ke permukiman dan tidak ada kebocoran," ujar dia.
 
Terkait permasalahan tersebut, PT Pura juga akan membantu penyedotan air banjir agar cepat surut.
 
Sementara itu, General Manajer Human Resource dan General Affair PT Pura Agung Subani mengakui perusahaan sudah melakukan investigasi dari hulu dan hilir. Kondisinya memang baik dan tidak ada permasalahan karena limbah dibuang ke Sungai Wulan.
 
Dalam pengontrolan limbahnya, kata dia, juga melibatkan pemerintah kabupaten setempat dan saluran masih berfungsi dengan baik karena menggunakan pipa. Untuk warna limbahnya juga cenderung berwarna putih, bukan hitam.
 
 
Halaman Selanjutnya
"Saat ke luar dari Instalasi…
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan