Malang: Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan melakukan ekskavasi tahap pertama situs Langlang-Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pada tahapan awal, tim menemukan sebuah bangunan diduga candi terbuat dari tumpukan batu bata merah berukuran besar. Diperkirakan, candi berasal dari masa periode sebelum kerajaan Singhasari berdiri.
Dosen Sejarah Universitas Negeri Malang, Ismali Lutfi, menyebutkan saat ini tim ekskavasi fokus pada areal temuan awal seluas 6x4 meter persegi. Di atas tanah kebun milik warga Desa Langlang, Singosari, tim arkelolog menemukan sebentuk landasan bangunan terbuat dari batu bata merah besar. Berukuran panjang 40 sentimeter, lebar 30 sentimeter, serta ketebalan bervariasi antara 8,5-9 sentimeter.
"Dilihat dari bentuk fisik dan ukuran batu bata merah, usia bangunan ini diperkirakan lebih tua dari keberadaan kerajaan Majapahit," kata Ismail, sekaligus arkeolog BPCB Trowulan.
Namun, lanjut Ismail, jika dilihat dari sisi cara pengerjaan struktur bangunan yang menggunaan sistem kosoh atau satu sisi batu bata kasar dan sisi lainnya halus karena digosok alat tertentu, usia bangunan ini diperkirakan berasal dari masa periode sebelum kerajaan Singhasari berdiri.
Baca juga: 60 Hektare Lahan Eks Galian C di Cianjur Akan Direklamasi
"Kami tengah mengumpulkan sejumlah data dan bukti awal untuk mengungkap identitas bangunan. Namun bangunan ini mengarah pada struktur candi. Hanya saja, dugaan awal tersebut masih memerlukan penelitian dan pengumpulan bukti pendukung," terangnya.
Pasalnya, dugaan awal sebuah bangunan sejarah kerapkali dapat berubah jika pada ekskavasi tahap lanjutan justru menemukan bukti penguat atau justru mematahkannya. Sebab, bisa jadi tempat ibadah, pemukiman raja, hingga pemukiman rakyat jelata.
Sebelumnya, situs Langlang ditemukan warga setempat saat hendak membuka lahan sebelum ditanami produk pertanian. Bahkan, struktur batu bata merah terdangkal berada pada kedalaman 20 sentimeter di bawah permukaan.
Beberapa pekan sebelumnya, tim arkeolog Trowulan juga baru saja melakukan ekskavasi situs baru bernama Ngenep yang lokasinya tak jauh dari situs Langlang.
Malang: Tim Balai Pelestarian
Cagar Budaya (BPCB) Trowulan melakukan ekskavasi tahap pertama situs Langlang-Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pada tahapan awal, tim menemukan sebuah bangunan diduga candi terbuat dari tumpukan batu bata merah berukuran besar. Diperkirakan, candi berasal dari masa periode sebelum kerajaan Singhasari berdiri.
Dosen Sejarah Universitas Negeri Malang, Ismali Lutfi, menyebutkan saat ini tim ekskavasi fokus pada areal temuan awal seluas 6x4 meter persegi. Di atas tanah kebun milik warga Desa Langlang, Singosari, tim arkelolog menemukan sebentuk landasan bangunan terbuat dari batu bata merah besar. Berukuran panjang 40 sentimeter, lebar 30 sentimeter, serta ketebalan bervariasi antara 8,5-9 sentimeter.
"Dilihat dari bentuk fisik dan ukuran batu bata merah, usia bangunan ini diperkirakan lebih tua dari keberadaan kerajaan Majapahit," kata Ismail, sekaligus arkeolog BPCB Trowulan.
Namun, lanjut Ismail, jika dilihat dari sisi cara pengerjaan struktur bangunan yang menggunaan sistem kosoh atau satu sisi batu bata kasar dan sisi lainnya halus karena digosok alat tertentu, usia bangunan ini diperkirakan berasal dari masa periode sebelum kerajaan Singhasari berdiri.
Baca juga:
60 Hektare Lahan Eks Galian C di Cianjur Akan Direklamasi
"Kami tengah mengumpulkan sejumlah data dan bukti awal untuk mengungkap identitas bangunan. Namun bangunan ini mengarah pada struktur candi. Hanya saja, dugaan awal tersebut masih memerlukan penelitian dan pengumpulan bukti pendukung," terangnya.
Pasalnya, dugaan awal sebuah bangunan sejarah kerapkali dapat berubah jika pada ekskavasi tahap lanjutan justru menemukan bukti penguat atau justru mematahkannya. Sebab, bisa jadi tempat ibadah, pemukiman raja, hingga pemukiman rakyat jelata.
Sebelumnya, situs Langlang ditemukan warga setempat saat hendak membuka lahan sebelum ditanami produk pertanian. Bahkan, struktur batu bata merah terdangkal berada pada kedalaman 20 sentimeter di bawah permukaan.
Beberapa pekan sebelumnya, tim arkeolog Trowulan juga baru saja melakukan ekskavasi situs baru bernama Ngenep yang lokasinya tak jauh dari situs Langlang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)