Tasikmalaya: Sejumlah orang telah diminta keterangan oleh polisi kasus keracunan massal makanan hajatan di Kecamatan Mangkubumi, Tasikmalaya, Jawa Barat. Keracunan diduga berasal dari makanan nasi kuning.
"Kami sudah meminta keterangan dari pemilik hajatan di ruang perawatan rumah sakit," ujar Kapolsek Mangkubumi, Iptu Endang Wijaya, Sabtu, 10 Oktober 2020.
Dia menerankan, pemilik hajatan, istri dan anaknya turut menjadi korban keracunan. Pihaknya menduga, keracunan bersumber dari santan yang digunakan untuk membuan nasi kuning.
Baca: Korban Keracunan Nasi Kuning di Tasikmalaya Jadi 205 Orang
"Santan dibeli dari pasar tradisional," jelas Endang.
Dalam keterangannya, pemilik hajatan membeli bahan makanan untuk nasi kuning di Pasar Cikurubuk berupa beras, telur, daging, kacang, santan dan lainnya. Sebelum dimasak, santan cair dari pasar. Namun tidak langsung dimasak, tetapi dimasukkan ke kulkas.
"Baru dimasak siang hari," ucapnya.
Dia mengaku masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan barang bukti dari sisa bahan yang dimasak. Pihaknya pun masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium Dinas Kesehatan.
Tasikmalaya: Sejumlah orang telah diminta keterangan oleh polisi kasus
keracunan massal makanan hajatan di Kecamatan Mangkubumi, Tasikmalaya, Jawa Barat. Keracunan diduga berasal dari makanan nasi kuning.
"Kami sudah meminta keterangan dari pemilik hajatan di ruang perawatan rumah sakit," ujar Kapolsek Mangkubumi, Iptu Endang Wijaya, Sabtu, 10 Oktober 2020.
Dia menerankan, pemilik hajatan, istri dan anaknya turut menjadi korban keracunan. Pihaknya menduga, keracunan bersumber dari santan yang digunakan untuk membuan nasi kuning.
Baca: Korban Keracunan Nasi Kuning di Tasikmalaya Jadi 205 Orang
"Santan dibeli dari pasar tradisional," jelas Endang.
Dalam keterangannya, pemilik hajatan membeli bahan makanan untuk nasi kuning di Pasar Cikurubuk berupa beras, telur, daging, kacang, santan dan lainnya. Sebelum dimasak, santan cair dari pasar. Namun tidak langsung dimasak, tetapi dimasukkan ke kulkas.
"Baru dimasak siang hari," ucapnya.
Dia mengaku masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan barang bukti dari sisa bahan yang dimasak. Pihaknya pun masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium Dinas Kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)