Suhu Udara di Sumut Capai 34 Derajat Celsius
Antara • 25 Februari 2021 06:59
Medan: Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan menyebut, suhu udara di wilayah Sumatra Utara (Sumut) meningkat mencapai 34 derajat celsius karena telah memasuki musim kemarau.
"Suhu udara meningkat sekitar satu derajat dari 33 menjadi 34 derajat celcius, karena baru memasuki kemarau," ujar Forecaster on duty BBMKG Wilayah I-Medan Nora Sinaga, Rabu, 25 Februari 2021.
Peningkatan suhu udara tersebut, lanjut dia, hampir melanda semua kabupaten/kota di Sumut meliputi pantai timur dan pantai barat, di antaranya Langkat, Medan, Deli Serdang, Dairi, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Sibolga.
Baca juga: Puluhan Penambang Emas Ilegal di Parigi Moutong Tertimbun
Ia menyatakan pula, peningkatan suhu udara disertai dengan embusan angin yang secara umum bergerak dari arah utara menuju timur laut, dengan memiliki kecepatan antara lima hingga 25 kilometer per jam.
"Kami imbau warga mewaspadai suhu yang terus meningkat. Kemudian waspada muncul titik-titik hotspot di wilayah Sumatra Utara," terang dia.
"Titik hotspot atau potensi kebakaran hutan dan lahan, khusus wilayah pantai barat di Sumatra Utara ini diperkirakan berlangsung hingga Maret," imbuhnya.
Medan: Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan menyebut, suhu udara di wilayah Sumatra Utara (Sumut) meningkat mencapai 34 derajat celsius karena telah memasuki musim kemarau.
"Suhu udara meningkat sekitar satu derajat dari 33 menjadi 34 derajat celcius, karena baru memasuki kemarau," ujar Forecaster on duty BBMKG Wilayah I-Medan Nora Sinaga, Rabu, 25 Februari 2021.
Peningkatan suhu udara tersebut, lanjut dia, hampir melanda semua kabupaten/kota di Sumut meliputi pantai timur dan pantai barat, di antaranya Langkat, Medan, Deli Serdang, Dairi, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Sibolga.
Baca juga: Puluhan Penambang Emas Ilegal di Parigi Moutong Tertimbun
Ia menyatakan pula, peningkatan suhu udara disertai dengan embusan angin yang secara umum bergerak dari arah utara menuju timur laut, dengan memiliki kecepatan antara lima hingga 25 kilometer per jam.
"Kami imbau warga mewaspadai suhu yang terus meningkat. Kemudian waspada muncul titik-titik hotspot di wilayah Sumatra Utara," terang dia.
"Titik hotspot atau potensi kebakaran hutan dan lahan, khusus wilayah pantai barat di Sumatra Utara ini diperkirakan berlangsung hingga Maret," imbuhnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)