Cianjur: Sebanyak delapan desa di empat kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Jumat malam, 2 Oktober 2020, dilanda banjir dan longsor. Bencana mengakibatkan satu warga tewas.
"Bencana hidrometeorologi dipicu tingginya intensitas curah hujan," ujar Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Mochammad Irfan Sofyan, Sabtu, 3 Oktober 2020.
Dia menerangkan, bencana terjadi di Kecamatan Sindangbarang, Kecamatan Cijati, Kecamatan Leles, dan Kecamatan Agrabinta. Dia memerinci, di Kecamatan Sindangbarang, banjir luapan sungai terjadi di Desa Muara Cikadu.
"Di Kecamatan Cijati, berada di Desa Sukajaya dan Desa Sukamaju, di Kecamatan Leles terjadi di Desa Sindangsari, Desa Pusakasari, dan Desa Karyamukti. Sedangkan di Kecamatan Agrabinta, bencana terjadi di Desa Karangsari," terang Irfan.
Irfan menegaskan, laporan yang diterima masih bersifat sementara. Tim dari BPBD tengah menuju ke lokasi bencana.
"Yang paling parah terjadi di Kecamatan Leles," ucap Irfan.
Baca: Korban Tewas Akibat Longsor di Tarakan 14 orang
Irfan melaporkan, terdapat korban jiwa dalam bencana tersebut. Namun belum diketahui identitas korban.
"Kami masih lakukan assesmen dibantu petugas Retana (Relawan Tangguh Bencana) di masing-masing wilayah," tutur Irfan.
Paur Humas Subbag Humas Polres Cianjur, Ipda Ade Dwi Heryanto, menuturkan banjir di Kecamatan Leles dan Agrabinta merendam ruas jalan utama yang menjadi akses kendaraan. Tapi, kini air berangsur surut.
"Sekitar pukul 01.45 WIB, kondisi air mulai surut bersamaan meredanya hujan. Sudah bisa dilalui kendaraan. Tapi aliran listrik masih padam," kata Ade.
Dia menerangkan, pihaknya tengah menunggu bantuan alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur untuk membersihkan material tanah longsor yang menutup akses jalan.
"Mudah-mudahan bisa kita selesaikan pembersihan material tanah longsor setelah ada bantuan alat berat," tukasnya.
Cianjur: Sebanyak delapan desa di empat kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Jumat malam, 2 Oktober 2020, dilanda
banjir dan longsor. Bencana mengakibatkan satu warga tewas.
"Bencana hidrometeorologi dipicu tingginya intensitas curah hujan," ujar Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Mochammad Irfan Sofyan, Sabtu, 3 Oktober 2020.
Dia menerangkan, bencana terjadi di Kecamatan Sindangbarang, Kecamatan Cijati, Kecamatan Leles, dan Kecamatan Agrabinta. Dia memerinci, di Kecamatan Sindangbarang, banjir luapan sungai terjadi di Desa Muara Cikadu.
"Di Kecamatan Cijati, berada di Desa Sukajaya dan Desa Sukamaju, di Kecamatan Leles terjadi di Desa Sindangsari, Desa Pusakasari, dan Desa Karyamukti. Sedangkan di Kecamatan Agrabinta, bencana terjadi di Desa Karangsari," terang Irfan.
Irfan menegaskan, laporan yang diterima masih bersifat sementara. Tim dari BPBD tengah menuju ke lokasi bencana.
"Yang paling parah terjadi di Kecamatan Leles," ucap Irfan.
Baca: Korban Tewas Akibat Longsor di Tarakan 14 orang
Irfan melaporkan, terdapat korban jiwa dalam bencana tersebut. Namun belum diketahui identitas korban.
"Kami masih lakukan assesmen dibantu petugas Retana (Relawan Tangguh Bencana) di masing-masing wilayah," tutur Irfan.
Paur Humas Subbag Humas Polres Cianjur, Ipda Ade Dwi Heryanto, menuturkan banjir di Kecamatan Leles dan Agrabinta merendam ruas jalan utama yang menjadi akses kendaraan. Tapi, kini air berangsur surut.
"Sekitar pukul 01.45 WIB, kondisi air mulai surut bersamaan meredanya hujan. Sudah bisa dilalui kendaraan. Tapi aliran listrik masih padam," kata Ade.
Dia menerangkan, pihaknya tengah menunggu bantuan alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur untuk membersihkan material tanah longsor yang menutup akses jalan.
"Mudah-mudahan bisa kita selesaikan pembersihan material tanah longsor setelah ada bantuan alat berat," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)