Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan, di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa, 13 Oktober 2022. Medcom.id/ Daviq Umar Al Faruq
Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan, di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa, 13 Oktober 2022. Medcom.id/ Daviq Umar Al Faruq

Komisi III DPR Cium Indikasi Perjudian Sebelum Tragedi Stadion Kanjuruhan

Daviq Umar Al Faruq • 13 Oktober 2022 19:14
Malang: Komisi III DPR RI mencium adanya indikasi perjudian pada pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Laga itu berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan tim tamu, Persebaya.
 
"Saya ini mantan PSSI dari 2005. Jadi tahu betul keadaan main sepakbola. Main siang sama main malam itu berbeda. Kalau main malam itu jelas ya, pertama penontonnya pasti lebih banyak. Main malam hak siar TV nya pasti lebih mahal. Main malam indikasi judinya ada. Ini juga perlu dicermati," kata Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan, Kamis, 13 Oktober 2022.
 
Baca: 2 Makam Korban Tragedi Kanjuruhan Bakal Digali untuk Proses Autopsi

Arteria curiga dengan jalannya pertandingan Derby Jatim yang dihadiri oleh ribuan suporter pendukung Arema FC, Aremania, itu. Sebab saat itu kondisi stadion full diisi suporter tim Arema FC, namun justru tim tuan rumah menelan kekalahan.
 
"Saya bukan katakan ini ada perjudian, tapi indikasi ini juga harus kita lihat. Kalau ada judi, main dibuat seri aja itu udah untung itu bandar. Jadi ini harus digali sedalam-dalamnya," ungkapnya.

Arteria menegaskan Komisi III DPR RI bakal terjun langsung untuk melakukan investigasi terkait tragedi tersebut. Ia ingin peristiwa ini dapat diusut secara tuntas.
 
"Tujuannya ingin mengusut tuntas, setuntas-tuntasnya. Makanya kedatangan kita pada hari ini ingin mencari kebenaran atas fakta. Kita ingin fakta sebenarnya seperti apa," jelasnya.
 
Murni Kesalahan Prosedur SOP Pengendalian Massa
 
Arteria mengatakan pihaknya saat ini tengah menyelidiki prosedur SOP pengambilan kebijakan dari seluruh stakeholder terkait. Terutama stakeholder yang berhubungan dengan penyelenggaraan pertandingan sepakbola sebelum tragedi terjadi.
 
"Dari situ kita bisa lihat dimana ada kesalahan, kekhilafan, kekeliruan, dan penyimpangan. Tidak boleh ada satu nyawa pun halal atas nama sepakbola. Ini bukan atas nama sepakbola, tapi ini jelas atas nama kesalahan prosedur SOP pengendalian massa," bebernya.
 
Arteria menerangkan berdasarkan informasi yang ia terima, pintu stadion masih dalam keadaan tertutup setelah laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di malam itu. Hal itu yang disebut menjadi salah satu penyebab banyaknya korban berjatuhan.
 
"Biasanya itu ada hitungan, 10-15 menit terakhir, pintu harus sudah terbuka. Bagaimana pola koordinasinya, yang satu lempar gas air mata. Gas air mata itu untuk mengusir. Tapi di bawahnya dijaga untuk tidak boleh keluar. Ini kan pola komunikasi pengamanan," terangnya.
 
"Kita juga akan cek lagi, apakah betul yang namanya sosialisasi pasal 19 (aturan FIFA terkait larangan penggunaan gas air mata) ini tidak diketahui aparat penegak hum. Kan lucu, yang mengamankan tapi tidak tahu aturan," imbuhnya.
 
Di sisi lain, Arteria mengaku, DPR RI sejauh ini belum berencana membentuk Pansus terkait tragedi Stadion Kanjuruhan. Sebab, Pemerintah sendiri telah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). 
 
"Pansus tidak perlu, karena semuanya sudah jalan. Pansus itu kan tujuannya investigasi. Apabila tidak berjalan sesuai dengan kondisi yang kita inginkan, DPR tentunya akan meminta Pansus. Ibu Ketua DPR mengatakan, tolong diusut setuntas-tuntasnya," tegasnya.
 
Arteria mengiyakan apabila Pansus merupakan jalan terakhir dalam pengusutan tragedi Stadion Kanjuruhan. Meski begitu, ia memastikan peristiwa ini akan diusut secara tuntas.
 
"Apapun itu, ada kepentingan yang lebih besar. Tdak boleh satu nyawa pun halal atas nama apapun. Apalagi ini kejadiannya bukan karena nonton bola, bukan karena main bola, tapi karena apa? Sudah bubaran bola orang bisa meninggal, ratusan orang," terangnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan