Yogyakarta: Pengadaan lahan sebagian trase pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo ditargetkan selesai tahun ini. Proses pembayaran uang ganti rugi saat ini dilakukan bertahap dan diharapkan proses pembangunan tidak mundur.
Ketua Project Management Unit Percepatan Pelaksanaan Program Prioritas Pembangunan DIY, Rani Sjamsinarsi, mengatakan pemerintah pusat telah menganggarkan Rp5 trilliun untuk pembebasan lahan proyek pembangunan tol di wilayahnya. Proses pembebasan lahan saat ini ada di Tamanmartani-Maguwoharjo, dan dari on/off Trihanggo hingga Junction Sleman.
"Harapannya, tahapan pembangunan mengikuti lahan yang telah dibebaskan ini. Sedangkan untuk tol elevated diatas Ring Road Utara menjadi tahap terakhir," papar Rani, di Yogyakarta, 1 September 2022.
Selain itu, Rani melanjutkan, pembebasan lahan proyek tol Yogyakarta-Bawen juga berjalan hampir beriringan dengan Tol Yogyakarta-Solo. Ia mengatakan lahan yang terdampak proyek tol diatur untuk menghindari wilayah yang terdapat situs ataupun area-area yang harus dilestarikan.
"Ini adalah program pemerintah pusat, kami yang di daerah mendukung agar tidak membawa dampak kurang baik bagi DIY. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk kemanfaatan bagi DIY, apalagi kita bersama tahu lalu lintas di jalan-jalan utama kita sudah sangat padat,” ujar mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DIY ini.
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY, Krido Suprayitno, mengatakan penyelesaian pembebasan lahan kini menjadi prioritas dalam proyek pembangunan tol. Baik itu proyek tol Yogyakarta-Solo, Yogyakarta-Bawen, maupun Yogyakarta-Kulon Progo. Ia mengatakan dokumen izin penetapan lokasi (IPL) proyek tol Yogyakarta-Kulon Progo kini sedang berproses.
"Proses melalui tahapan-tahapan, yaitu dari Pemda DIY akan segera membentuk Tim Persiapan. Rencana kami dari Dinas Pertanahan Tata Ruang akan melaksanakan rapat persiapan tim persiapan itu minggu depan, termasuk akan dilakukan sosialisasi ke publik," kata dia.
Tol Yogyakarta-Kulon Progo ini akan melalui tiga kabupaten yaitu Sleman, Bantul, dan Kulon Progo yang terdiri dari 11 Kapanewon dan 44 Kalurahan. Menurut dia, proses penting yang dilakukan terdekat sosialisasi berkaitan dengan persiapan tersebut.
“Sudah ada trasenya dan sudah sesuai dengan usulan dari Dirjen Bina Marga . Akan kami sosialisasikan setelah mendapatkan arahan," ungkap mantan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY ini.
Yogyakarta: Pengadaan lahan sebagian trase pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo ditargetkan
selesai tahun ini. Proses pembayaran uang ganti rugi saat ini dilakukan bertahap dan diharapkan proses pembangunan tidak mundur.
Ketua Project Management Unit Percepatan Pelaksanaan Program Prioritas Pembangunan DIY, Rani Sjamsinarsi, mengatakan pemerintah pusat telah menganggarkan Rp5 trilliun untuk pembebasan lahan proyek pembangunan tol di wilayahnya. Proses pembebasan lahan saat ini ada di
Tamanmartani-Maguwoharjo, dan dari on/off Trihanggo hingga Junction Sleman.
"Harapannya, tahapan pembangunan mengikuti lahan yang telah dibebaskan ini. Sedangkan untuk tol elevated diatas Ring Road Utara menjadi tahap terakhir," papar Rani, di Yogyakarta, 1 September 2022.
Selain itu, Rani melanjutkan, pembebasan lahan proyek tol Yogyakarta-Bawen juga berjalan hampir beriringan dengan Tol Yogyakarta-Solo. Ia mengatakan lahan yang terdampak proyek tol diatur untuk menghindari wilayah yang terdapat situs ataupun area-area yang harus dilestarikan.
"Ini adalah program pemerintah pusat, kami yang di daerah mendukung agar tidak membawa dampak kurang baik bagi DIY. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk kemanfaatan bagi DIY, apalagi kita bersama tahu lalu lintas di jalan-jalan utama kita sudah sangat padat,” ujar mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DIY ini.
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY, Krido Suprayitno, mengatakan penyelesaian pembebasan lahan kini menjadi prioritas dalam proyek pembangunan tol. Baik itu proyek tol Yogyakarta-Solo, Yogyakarta-Bawen, maupun Yogyakarta-Kulon Progo. Ia mengatakan dokumen izin penetapan lokasi (IPL) proyek tol
Yogyakarta-Kulon Progo kini sedang berproses.
"Proses melalui tahapan-tahapan, yaitu dari Pemda DIY akan segera membentuk Tim Persiapan. Rencana kami dari Dinas Pertanahan Tata Ruang akan melaksanakan rapat persiapan tim persiapan itu minggu depan, termasuk akan dilakukan sosialisasi ke publik," kata dia.
Tol Yogyakarta-Kulon Progo ini akan melalui tiga kabupaten yaitu Sleman, Bantul, dan Kulon Progo yang terdiri dari 11 Kapanewon dan 44 Kalurahan. Menurut dia, proses penting yang dilakukan terdekat sosialisasi berkaitan dengan persiapan tersebut.
“Sudah ada trasenya dan sudah sesuai dengan usulan dari Dirjen Bina Marga . Akan kami sosialisasikan setelah mendapatkan arahan," ungkap mantan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)