Jalur utama Cianjur, Jawa Barat, menuju wilayah selatan, rawan terjadi bencana alam longsor, sehingga pengendara diimbau ekstra hati-hati dan waspada terutama saat hujan turun deras.(ANTARA/Ahmad Fikri)
Jalur utama Cianjur, Jawa Barat, menuju wilayah selatan, rawan terjadi bencana alam longsor, sehingga pengendara diimbau ekstra hati-hati dan waspada terutama saat hujan turun deras.(ANTARA/Ahmad Fikri)

BPBD Siagakan Seratusan Retana di Jalur Rawan Longsor Cianjur

Antara • 02 Oktober 2022 14:51
Cianjur: BPBD Cianjur, Jawa Barat, menyiagakan seratusan Relawan Tangguh Bencana (Retana) di sepanjang jalur rawan longsor di wilayah selatan Cianjur guna mengantisipasi dan penanganan cepat ketika terjadi bencana seiring tingginya curah hujan.
 
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo, mengatakan seratusan Retana yang disiagakan mulai dari jalur Cibeber, Sindangbarang dam jalan nasional di Kecamatan Naringgul, bertugas melakukan pengawasan, pendataan dan pelaporan serta melakukan evakuasi ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana.
 
"Retana juga akan berkoordinasi dengan aparat setempat serta relawan lainnya, sehingga saat terjadi bencana dapat langsung melaporkan dan melakukan penanganan cepat sebelum petugas datang ke lokasi," katanya.

Pihaknya mencatat sebagian besar jalur utama Cianjur menuju wilayah selatan, rawan terjadi bencana alam longsor karena terdapat tebing tinggi dan banyak pohon besar berbagai ukuran yang rawan tumbang, sehingga pengendara diimbau ekstra hati-hati dan waspada.
 
Baca juga: Memasuki Musim Hujan, Warga Aceh Diminta Waspada Banjir dan Longsor

Retana yang bertugas juga diminta untuk mengimbau pengguna jalan dan warga sekitar untuk mengikuti petunjuk ketika hujan turun deras dengan intensitas lama atau lebih dari dua jam karena dapat memicu terjadinya bencana alam.
 
Kepala Bidang Kebencanaan PMI Cianjur, Dodi Permana, mengatakan untuk membantu pengawasan dan penanganan cepat ketika terjadi bencana, pihaknya menyiagakan seluruh Korps Sukarela (KSR) PMI hingga tingkat kecamatan termasuk melakukan pendataan dan evakuasi terhadap warga.
 
"KSR yang jumlahnya lebih dari 1.000 orang tersebar di setiap kecamatan, kita siagakan karena curah hujan kembali tinggi sejak satu pekan terakhir. Berbagai upaya antisipasi termasuk memberikan dasar pengetahuan kebencanaan akan dilakukan KSR pada masyarakat," katanya.*

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan