Sidoarjo: Miras oplosan kembali memakan korban. B, 16 dan BH, 28, dua pemuda asal Jabon, meninggal dunia secara beruntun diduga usai menenggak minuman keras oplosan. Keduanya diketahui pesta miras dengan teman-temannya pada Minggu, 3 April 2022.
"Kabarnya habis minum minuman keras bareng teman-temannya pada Sabtu. Biasanya malam itu pulang tapi ditunggu sampai Minggu sore belum pulang, baru pulang itu malam," kata Kakak B, Kamis, 7 April 2022.
Kakak B menceritakan jika pada Senin adiknya mengeluh seluruh badannya terasa capek dan ia langsung tidur. Tidak ada keanehan pada B, Kakaknya hanya mengira jika B sakit biasa dan menyuruhnya untuk langsung istirahat.
"Pas bangun tidur siang itu dia muntah-muntah terus langsung dibawa ke RSUD Sidoarjo," tambahnya.
Dari hasil laboratorium pertama di RSUD Sidoarjo, adik kandungnya tersebut mengalami infeksi dan dehidrasi. Sehari setelah hasil lab pertama keluar, B, 16 mengembuskan nafas terakhirnya di RSUD Sidoarjo pada Selasa, 5 April 2022.
Baca juga: Polisi Bongkar Produksi Miras Oplosan Mengandung 92% Alkohol di Sidoarjo
"Semua keluarga tidak tahu minumnya itu jenis apa. Ada yang mengatakan jenis arak dan dicampur apa gitu, kita juga enggak tahu. Temannya adik saya saat ditanyai katanya hanya bertiga," imbuh Kakak B.
Sementara itu, Sunarsih ibu kandung dari BH mengatakan bahwa dirinya tidak tahu menahu terkait apa yang diderita anaknya. Ia menjelaskan jika BH sehari-harinya tidak pulang ke rumah Jabon melainkan kos di daerah Gempol, Pasuruan.
"Saya ndak tahu kalau dia minum-minuman keras, karena anak saya itu posisinya sudah indekos sendiri di Pasuruan. Pulangnya paling seminggu sekali. Saya dihubungi sama temannya anak saya itu Selasa, posisi pas ke rumah sakit itu kondisi anak saya sudah tidak sadar," terangnya.
Lanjut Sunarsih, menurut hasil lab yang dikeluarkan oleh RSUD Sidoarjo, BH mengalami infeksi.
"Pokoknya, kata dokter itu infeksi, sama ginjal. Selasa saya ke rumah sakit, Rabu anak saya meninggal dunia," tukasnya.
Tidak hanya itu, Kepala Desa Tambak Kalisogo Fajar Sodiq membenarkan jika terdapat warganya yang meninggal dunia akibat menenggak minuman keras.
"Yang meninggal 2 orang. Teman korban ndak bisa dimintai keterangan. Posisi minumnya tidak di sini. Katanya yang membantu itu temannya dari Desa Kedungpandan. Meninggalnya kemarin," imbuhnya.
Sidoarjo: Miras oplosan kembali memakan korban. B, 16 dan BH, 28, dua pemuda asal Jabon, meninggal dunia secara beruntun diduga usai menenggak
minuman keras oplosan. Keduanya diketahui pesta miras dengan teman-temannya pada Minggu, 3 April 2022.
"Kabarnya habis minum minuman keras bareng teman-temannya pada Sabtu. Biasanya malam itu pulang tapi ditunggu sampai Minggu sore belum pulang, baru pulang itu malam," kata Kakak B, Kamis, 7 April 2022.
Kakak B menceritakan jika pada Senin adiknya mengeluh seluruh badannya terasa capek dan ia langsung tidur. Tidak ada keanehan pada B, Kakaknya hanya mengira jika B sakit biasa dan menyuruhnya untuk langsung istirahat.
"Pas bangun tidur siang itu dia muntah-muntah terus langsung dibawa ke RSUD Sidoarjo," tambahnya.
Dari hasil laboratorium pertama di RSUD Sidoarjo, adik kandungnya tersebut mengalami infeksi dan dehidrasi. Sehari setelah hasil lab pertama keluar, B, 16 mengembuskan nafas terakhirnya di RSUD Sidoarjo pada Selasa, 5 April 2022.
Baca juga:
Polisi Bongkar Produksi Miras Oplosan Mengandung 92% Alkohol di Sidoarjo
"Semua keluarga tidak tahu minumnya itu jenis apa. Ada yang mengatakan jenis arak dan dicampur apa gitu, kita juga enggak tahu. Temannya adik saya saat ditanyai katanya hanya bertiga," imbuh Kakak B.
Sementara itu, Sunarsih ibu kandung dari BH mengatakan bahwa dirinya tidak tahu menahu terkait apa yang diderita anaknya. Ia menjelaskan jika BH sehari-harinya tidak pulang ke rumah Jabon melainkan kos di daerah Gempol, Pasuruan.
"Saya ndak tahu kalau dia minum-minuman keras, karena anak saya itu posisinya sudah indekos sendiri di Pasuruan. Pulangnya paling seminggu sekali. Saya dihubungi sama temannya anak saya itu Selasa, posisi pas ke rumah sakit itu kondisi anak saya sudah tidak sadar," terangnya.
Lanjut Sunarsih, menurut hasil lab yang dikeluarkan oleh RSUD Sidoarjo, BH mengalami infeksi.
"Pokoknya, kata dokter itu infeksi, sama ginjal. Selasa saya ke rumah sakit, Rabu anak saya meninggal dunia," tukasnya.
Tidak hanya itu, Kepala Desa Tambak Kalisogo Fajar Sodiq membenarkan jika terdapat warganya yang meninggal dunia akibat menenggak minuman keras.
"Yang meninggal 2 orang. Teman korban ndak bisa dimintai keterangan. Posisi minumnya tidak di sini. Katanya yang membantu itu temannya dari Desa Kedungpandan. Meninggalnya kemarin," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)