Pamekasan: Sebagian warga di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, masih kesulitan membeli minyak goreng, karena persediaan di sejumlah toko habis.
Arianti, 30, warga Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Pamekasan, Rabu malam, 16 Maret 2022, terpaksa mendatangi enam toko untuk membeli minyak goreng, karena persediaan di rumahnya telah habis.
"Tapi semuanya tidak ada. Semuanya kosong. Katanya pasokan dari distributor lambat," ungkap dia.
Pertama kali ia mendatangi Toko Swalayan Sinar Anugerah di Jalan Jokotole Pamekasan, karena ia juga mengunjungi rumah saudaranya di kota itu, tapi persediaan minyak goreng habis.
Selanjutnya, perempuan ini mendatangi Toko Basmalah di Jalan Raya Pamekasan-Sumenep dan Toko Bagus di alamat yang sama, tapi stoknya juga kosong.
Baca juga: Warga Kota Tangerang Kini Punya Kampung Keadilan Restoratif
Tidak hanya sampai di situ, perempuan paruh baya ini juga melanjutkan ke toko milik MWC Nahdlatul Ulama di Kecamatan Larangan, yakni di sebelah barat Pasar Tradisional Keppo, akan tetapi persediaan minyak goreng di toko itu juga kosong.
Ia kemudian melanjutkan ke toko Wina Mart di Duko Timur, Kecamatan Larangan, dan sebuah toko kelontong di alamat yang sama, akan tetapi juga kosong.
"Saya baru menemukan ada toko yang menjual minyak goreng di sebuah warung kecil Sokalelah dengan harga Rp17 ribu per liter, itupun hanya tinggal beberapa bungkus saja," katanya.
Tidak hanya Arianti, sejumlah ibu-ibu rumah tangga di Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Pamekasan juga mengakui hal yang sama. Seperti yang diakui Admina, 41.
Berbeda dengan Arianto yang mencari minyak goreng hingga ke kota, Admina memang hanya mendatangi sejumlah toko di dua pasar tradisional, yakni Pasar Sidorame Kertagena Laok dan Pasar Duko di Desa Duko Timur, Kecamatan Larangan, tapi semuanya habis.
Baca juga: Kapolri Pantau Stok Minyak Goreng di Pasar Tradisional
"Saya tidak tau harus membeli minyak goreng dimana, karena semua toko yang saya datangi kosong," terang dia.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan Achmad Sjaifudin menyatakan, kosong minyak goreng di sejumlah toko di Pamekasan, kemungkinan karena aksi panik warga.
"Kalau dari sisi distributor sebenarnya stok banyak dan melimpah, karena kami telah melakukan sidak secara langsung ke sejumlah toko grosir dan distributor minyak goreng," ungkapnya.
Meskipun demikian, Achmad berjanji akan melakukan koordinasi lebih lanjut dan menerjunkan kembali tim ke lapangan untuk menyelidiki habisnya persediaan minyak goreng di beberapa toko swalayan dan toko kelontong di Pamekasan itu.
Pamekasan: Sebagian warga di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, masih kesulitan membeli
minyak goreng, karena persediaan di sejumlah toko habis.
Arianti, 30, warga Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Pamekasan, Rabu malam, 16 Maret 2022, terpaksa mendatangi enam toko untuk membeli minyak goreng, karena persediaan di rumahnya telah habis.
"Tapi semuanya tidak ada. Semuanya kosong. Katanya pasokan dari distributor lambat," ungkap dia.
Pertama kali ia mendatangi Toko Swalayan Sinar Anugerah di Jalan Jokotole Pamekasan, karena ia juga mengunjungi rumah saudaranya di kota itu, tapi persediaan minyak goreng habis.
Selanjutnya, perempuan ini mendatangi Toko Basmalah di Jalan Raya Pamekasan-Sumenep dan Toko Bagus di alamat yang sama, tapi stoknya juga kosong.
Baca juga:
Warga Kota Tangerang Kini Punya Kampung Keadilan Restoratif
Tidak hanya sampai di situ, perempuan paruh baya ini juga melanjutkan ke toko milik MWC Nahdlatul Ulama di Kecamatan Larangan, yakni di sebelah barat Pasar Tradisional Keppo, akan tetapi persediaan minyak goreng di toko itu juga kosong.
Ia kemudian melanjutkan ke toko Wina Mart di Duko Timur, Kecamatan Larangan, dan sebuah toko kelontong di alamat yang sama, akan tetapi juga kosong.
"Saya baru menemukan ada toko yang menjual minyak goreng di sebuah warung kecil Sokalelah dengan harga Rp17 ribu per liter, itupun hanya tinggal beberapa bungkus saja," katanya.
Tidak hanya Arianti, sejumlah ibu-ibu rumah tangga di Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Pamekasan juga mengakui hal yang sama. Seperti yang diakui Admina, 41.
Berbeda dengan Arianto yang mencari minyak goreng hingga ke kota, Admina memang hanya mendatangi sejumlah toko di dua pasar tradisional, yakni Pasar Sidorame Kertagena Laok dan Pasar Duko di Desa Duko Timur, Kecamatan Larangan, tapi semuanya habis.
Baca juga:
Kapolri Pantau Stok Minyak Goreng di Pasar Tradisional
"Saya tidak tau harus membeli minyak goreng dimana, karena semua toko yang saya datangi kosong," terang dia.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan Achmad Sjaifudin menyatakan, kosong minyak goreng di sejumlah toko di Pamekasan, kemungkinan karena aksi panik warga.
"Kalau dari sisi distributor sebenarnya stok banyak dan melimpah, karena kami telah melakukan sidak secara langsung ke sejumlah toko grosir dan distributor minyak goreng," ungkapnya.
Meskipun demikian, Achmad berjanji akan melakukan koordinasi lebih lanjut dan menerjunkan kembali tim ke lapangan untuk menyelidiki habisnya persediaan minyak goreng di beberapa toko swalayan dan toko kelontong di Pamekasan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)