Pontianak: Dalam dua pekan terakhir banjir merendam tujuh kabupaten di Kalimantan Barat. Operasi tanggap darurat terus digalakkan dengan prioritas menyelamatkan jiwa korban banjir.
"Kita tidak mau bicara dulu bagaimana menangani banjirnya, tetapi menyelamatkan masyarakat dulu,” tegas Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji dalam tayangan Metro Siang di Metro TV, Selasa, 9 November 2021.
Sutarmidji menyebut kondisi saat ini tidak dalam keadaan yang baik mengingat daerah yang terdampak banjir semakin meluas. Sutarmidji memastikan terus mengirim pasokan pangan secara merata, menambah tempat pengungsian, serta mempersiapkan obat obatan.
"Intinya saya bilang saya tidak mau cerita tidak ada pangan, tidak ada obat, tidak ada tempat pengungsian dan semua sudah kita siapkan," ujar Sutarmidji.
Baca juga: Strategi Pemprov Kalbar Mitigasi Bencana di Sekitar Sungai Kapuas
Masyarakat, kata Sutarmidji, rata-rata tidak mau mengungsi. Mereka kekeh untuk berada di lantai dua rumah mereka. Namun, Sutarmidji memerintahkan agar semua dievakuasi demi keselamatan bersama.
"Banjir tahun 1963 menurut mereka lebih besar dari sekarang. Jadi belajar dari sejarah itu kita jadi susah juga menanganinya, tetapi saya tetap siapkan tempat pengungsian lengkap dengan persediaan makanan,” jelas Sutarmidji.
Kondisi banjir di Sintang, Melawi, Sekadau, Sanggau, Kapuas Hulu sebagian, Bengkayang dan Ketapang semakin parah. Sintang menjadi daerah yang paling parah. Volume air di lintas Melawi semakin naik, namun di daerah Melawi sudah cenderung surut. (Widya Finola Ifani Putri)
Pontianak: Dalam dua pekan terakhir banjir merendam tujuh kabupaten di Kalimantan Barat. Operasi tanggap darurat terus digalakkan dengan prioritas menyelamatkan jiwa korban
banjir.
"Kita tidak mau bicara dulu bagaimana menangani banjirnya, tetapi menyelamatkan masyarakat dulu,” tegas Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji dalam tayangan Metro Siang di Metro TV, Selasa, 9 November 2021.
Sutarmidji menyebut kondisi saat ini tidak dalam keadaan yang baik mengingat daerah yang terdampak
banjir semakin meluas. Sutarmidji memastikan terus mengirim pasokan pangan secara merata, menambah tempat pengungsian, serta mempersiapkan obat obatan.
"Intinya saya bilang saya tidak mau cerita tidak ada pangan, tidak ada obat, tidak ada tempat pengungsian dan semua sudah kita siapkan," ujar Sutarmidji.
Baca juga: Strategi Pemprov Kalbar Mitigasi Bencana di Sekitar Sungai Kapuas
Masyarakat, kata Sutarmidji, rata-rata tidak mau mengungsi. Mereka kekeh untuk berada di lantai dua rumah mereka. Namun, Sutarmidji memerintahkan agar semua dievakuasi demi keselamatan bersama.
"Banjir tahun 1963 menurut mereka lebih besar dari sekarang. Jadi belajar dari sejarah itu kita jadi susah juga menanganinya, tetapi saya tetap siapkan tempat pengungsian lengkap dengan persediaan makanan,” jelas Sutarmidji.
Kondisi banjir di Sintang, Melawi, Sekadau, Sanggau, Kapuas Hulu sebagian, Bengkayang dan Ketapang semakin parah. Sintang menjadi daerah yang paling parah. Volume air di lintas Melawi semakin naik, namun di daerah Melawi sudah cenderung surut. (
Widya Finola Ifani Putri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)