Apel Gelar Pasukan Satgas Penanganan Karhutla di wilayah Kabupaten Magelang bertempat di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Jurang Jero, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Kamism 24 Agustus 2023. Antara/HO - Polresta Magelang
Apel Gelar Pasukan Satgas Penanganan Karhutla di wilayah Kabupaten Magelang bertempat di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Jurang Jero, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Kamism 24 Agustus 2023. Antara/HO - Polresta Magelang

Masyarakat Disebut Perlu Diedukasi untuk Cegah Kebakaran Hutan

Antara • 24 Agustus 2023 18:08
Magelang: Satuan tugas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, diharapkan dapat bekerja lebih optimal, efektif, dan dapat memberikan edukasi melalui sosialisasi kepada masyarakat dalam pencegahan kebakaran.
 
"Keterlibatan semua pihak menjadi salah satu langkah nyata dalam upaya pencegahan bencana kebakaran hutan dan lahan," kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kabupaten Magelang, Bambang Hermanto, saat Apel Gelar Pasukan Satgas Penanganan Karhutla Kabupaten Magelang di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Jurang Jero, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Kamis, 24 Agustus 2023.
 
Baca: Polisi Turut Padamkan Kebakaran Lahan di Baturaja Timur
 

Bambang menyebut karhutla dapat mengakibatkan beberapa dampak negatif yang luar biasa, seperti kerusakan ekologis, menurunnya keanekaragaman hayati, perubahan iklim serta menimbulkan asap yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan aktivitas transportasi.
 
Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), katanya, saat ini sedang terjadi anomali iklim positif, yang mana fenomena ini diprediksi akan meluas dan menguat hingga November 2023.

Melihat kondisi tersebut, Kabupaten Magelang menjadi wilayah yang memiliki potensi kemarau disertai fenomena El Nino. Hal ini membawa dampak negatif, seperti kekurangan air, gagal panen, bahkan berpotensi terjadinya karhutla.
 
Ia mengatakan menyadari besarnya dampak yang ditimbulkan oleh karhutla, maka menjadi tanggung jawab bersama untuk melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap kejadian tersebut.
 
"Melalui apel siaga ini, kami berharap seluruh instansi terkait terus membangun upaya pencegahan karhutla, lakukan kerja sama dan keterlibatan seluruh elemen," jelas Bambang.
 
Ia berpesan kepada aparat pemerintah maupun tokoh masyarakat serta relawan yang bertugas atau tinggal di kawasan rawan bencana kebakaran agar terus membekali diri sesuai dengan kompetensi yang dimiliki serta giat berlatih, sehingga bisa menjadi ujung tombak dalam penanganan kebakaran hutan.
 
"Lakukan penanganan bencana secara komprehensif dan terpadu serta memiliki standar yang baku dalam menangani keadaan darurat bencana seperti karhutla," ungkapnya.
 
Baca: Sepekan Terbakar, Api di TPAS Cibereum Sulit Padam
 

Sementara Kapolresta Magelang, Kombes Ruruh Wicaksono, mengatakan BMKG menginformasikan 64 persen wilayah Indonesia akan terdampak El Nino, terutama di Pulau Jawa.
 
Ruruh menyampaikan El Nino berdampak negatif, seperti kekeringan ekstrem serta cuaca panas luar biasa. Berdasarkan data yang dihimpun selama Januari-Agustus 2023, terdapat 36 kasus kebakaran, baik kebakaran rumah, tempat usaha, hutan maupun lahan.
 
Oleh karena itu, apel ini sekaligus untuk berkoordinasi bersama untuk melakukan upaya pencegahan bencana kebakaran di wilayah Kabupaten Magelang.
 
"Prinsipnya kami, TNI, Polri siap membantu pemangku kepentingan terkait, pemerintah daerah ketika ada kejadian kebakaran apapun itu," ujarnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan