Denpasar: Sebanyak 22 negara terkonfirmasi akan hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi Indonesia Africa Forum (IAF) II di Bali pada 1–3 September 2024. Prioritas utama pertemuan ini mencakup ketahanan pangan, ketahanan kesehatan, ketahanan energi, dan ketahanan mineral serta pameran produk BUMN, swasta, dan UMKM Indonesia.
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri, Siti Nugraha Mauludiah, mengatakan melalui acara ini bisa meningkatkan kerja sama lintas negara.
"Dalam satu dekade terakhir Indonesia telah berkontribusi pada pelaksanaan 60 program SST di kawasan Afrika. Meliputi sektor pertanian, kelautan dan perikanan, kesehatan, energi hingga pemerintahan," kata Siti dalam keterangan pers, Jumat, 30 Agustus 2024.
Siti menjelaskan pemerintah Indonesia juga memberikan bantuan hibah kepada negara-negara di kawasan Afrika. Dimana hingga saat ini bantuan hibah tersebut telah menjangkau 23 dari 54 negara di Afrika.
"Pada 2024 terdapat tujuh hibah yang masuk dalam daftar hibah, untuk bidang ketahanan pangan, perhubungan dan energi. Komitmen membantu Afrika dengan usulan 12 hibah pada 2025 bidang perhubungan dan transportasi, kebencanaan, ketahanan pangan dan energi," jelasnya.
Adapun Agenda 2063 adalah cetak biru dan rencana induk Afrika untuk mengubah Afrika menjadi kekuatan global di masa depan. Ini adalah kerangka strategis bertujuan mencapai tujuan pembangunan inklusif dan berkelanjutan.
Acara ini rencananya dihadiri 28 kepala negara atau pemerintahan dari Afrika serta sekitar 800 peserta yang terdiri dari perwakilan pemerintah, organisasi internasional dan regional, serta pelaku bisnis dari Indonesia dan Afrika.
Denpasar: Sebanyak 22 negara terkonfirmasi akan hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi Indonesia Africa Forum (IAF) II di Bali pada 1–3 September 2024. Prioritas utama pertemuan ini mencakup ketahanan pangan, ketahanan kesehatan, ketahanan energi, dan ketahanan mineral serta pameran produk BUMN, swasta, dan
UMKM Indonesia.
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri, Siti Nugraha Mauludiah, mengatakan melalui acara ini bisa meningkatkan kerja sama lintas negara.
"Dalam satu dekade terakhir Indonesia telah berkontribusi pada pelaksanaan 60 program SST di kawasan Afrika. Meliputi sektor pertanian, kelautan dan perikanan, kesehatan, energi hingga pemerintahan," kata Siti dalam keterangan pers, Jumat, 30 Agustus 2024.
Siti menjelaskan pemerintah Indonesia juga memberikan bantuan hibah kepada negara-negara di kawasan Afrika. Dimana hingga saat ini bantuan hibah tersebut telah menjangkau 23 dari 54 negara di Afrika.
"Pada 2024 terdapat tujuh hibah yang masuk dalam daftar hibah, untuk bidang ketahanan pangan, perhubungan dan energi. Komitmen membantu Afrika dengan usulan 12 hibah pada 2025 bidang perhubungan dan transportasi, kebencanaan, ketahanan pangan dan energi," jelasnya.
Adapun Agenda 2063 adalah cetak biru dan rencana induk Afrika untuk mengubah Afrika menjadi kekuatan global di masa depan. Ini adalah kerangka strategis bertujuan mencapai tujuan pembangunan inklusif dan berkelanjutan.
Acara ini rencananya dihadiri 28 kepala negara atau pemerintahan dari Afrika serta sekitar 800 peserta yang terdiri dari perwakilan pemerintah, organisasi internasional dan regional, serta pelaku bisnis dari Indonesia dan Afrika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEN)