Gubernur Riau Syamsuar meninjau kesiapan asrama haji untuk menampung pasien virus corona. (Foto:ANTARA/Diskominfotik Riau)
Gubernur Riau Syamsuar meninjau kesiapan asrama haji untuk menampung pasien virus corona. (Foto:ANTARA/Diskominfotik Riau)

Riau Bentuk Tim Khusus Pemulasaraan Jenazah Pasien Covid-19

Antara • 16 April 2020 10:28
Pekanbaru: Polda Riau bersama Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau (UNRI) membentuk tim khusus pemulasaraan jenazah pasien covid-19. 
 
"Tim bersama ini dibentuk karena tingginya angka kematian, sehingga memerlukan upaya untuk menjamin keamanan dan menghilangkan stigma negatif pada masyarakat terhadap pasien covid-19," kata Kabid Dokter Kesehatan Polda Riau Kombes Adang Azhar, Kamis, 16 April 2020.
 
Selain tim khusus, kata Adang, pihaknya juga bersedia membantu penanganan pasien covid-19 jika rumah sakit kekurangan tenaga medis. 

"Yang pasti jika ada jenazah yajg terindikasi covid-19, akan kita 'back up' sebaik mungkin," tambahnya.
 

Baca juga: Tiga Orang Jadi Tersangka Penolak Pemakaman
 
Ia menjelaskan stigma negatif terhadap penderita, petugas medis, maupun keluarga pasien terindikasi covid-19 di Riau terjadi karena banyak masyarakat belum memahami virus mematikan tersebut.
 
Selain itu, kematian pada kasus pasien dalam pengawasan maupun orang dalam pemantauan (ODP) tergolong tinggi. Data Dinas Kesehatan Riau, hingga Kamis pagi, sebanyak 25 PDP meninggal dan baru dua orang yang terkonfirmasi positif korona. 
 
"Bahkan jumlah kematian PDP lebih tinggi dari kasus positif corona yang ada sebanyak 20 kasus," jelasnya.
 
Lebih lanjut, terkait teknis, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan dokter spesialis forensik yang berpengalaman dan paham dalam penanganan jenazah.
 
Baca juga: Pekerja Migran di Jatim Diberi Gelang Penanda
 
“Untuk meningkatkan koordinasi, Rumah Sakit Bhayangkara juga sudah membuat call center yang bisa dihubungi kapan saja,” ujarnya.
 
Setelah ditangani tim khusus, jenazah terindikasi covid-19 dipastikan aman dan tidak menimbulkan kekhawatiran pada masyarakat. Bahkan jenazah yang ditangani tim khusus boleh disalatkan keluarga.
 
Namun, perlu diperhatikan bahwa jenazah tetap tidak boleh dipegang. Keluarga dan pelayat pun harus tetap menjaga jarak dan menggunakan masker.
 
"Jadi ke depan masyarakat tidak perlu takut dan khawatir lagi, karena jenazah yang terindikasi covid-19, jangan ada lagi ada penolakan," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan