Bojonegoro: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, melakukan kajian dan uji laboratorium air sungai Bengawan Solo. Pasalnya sungai terpanjang di Pulau Jawa itu berubah warna, menjadi hitam kecoklatan.
"Kita sudah ambil sampel di empat tempat," ujar Kepala DLH Bojonegoro, Hanafi, di Bojonegoro, Jawa Timur, Senin, 3 Agustus 2020.
Hanafi melanjutkan, sampel air dibawa ke laboratorium di Surabaya dan Mojokerto, Jawa Timur. Pihaknya berharap, hasil pengecekan sampel air Bengawan Solo bisa segera keluar.
Baca: Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Tercemar
"Kalau dari pengalam terdahulu, koodinasi dengan Pemerintah Jawa Tengah dan Jawa Timur memang menyebab utamanya dari limbah perajin batik," jelasnya.
Dia mengaku, kondisi air sungai bengawan Solo yang melintasi Kawasan Kracakan, Desa Payaman, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur itu terjadi sejak tiga pekan terakhir. Kondisi air sungai Bengawan Solo berubah warna menjadi hitam kecoklatan.
Hal tersebut membuat warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai resah. Sebab, selama ini air sungai Bengawan Solo dipakai untuk mengaliri sawah, mandi, dan mencuci. Bahkan air sungai Bengawan Solo juga digunakan sebagai bahan baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bojonegoro.
Bojonegoro: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, melakukan kajian dan uji laboratorium air sungai Bengawan Solo. Pasalnya sungai terpanjang di Pulau Jawa itu berubah warna, menjadi hitam kecoklatan.
"Kita sudah ambil sampel di empat tempat," ujar Kepala DLH Bojonegoro, Hanafi, di Bojonegoro, Jawa Timur, Senin, 3 Agustus 2020.
Hanafi melanjutkan, sampel air dibawa ke laboratorium di Surabaya dan Mojokerto, Jawa Timur. Pihaknya berharap, hasil pengecekan sampel air Bengawan Solo bisa segera keluar.
Baca: Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Tercemar
"Kalau dari pengalam terdahulu, koodinasi dengan Pemerintah Jawa Tengah dan Jawa Timur memang menyebab utamanya dari limbah perajin batik," jelasnya.
Dia mengaku, kondisi air sungai bengawan Solo yang melintasi Kawasan Kracakan, Desa Payaman, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur itu terjadi sejak tiga pekan terakhir. Kondisi air sungai Bengawan Solo berubah warna menjadi hitam kecoklatan.
Hal tersebut membuat warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai resah. Sebab, selama ini air sungai Bengawan Solo dipakai untuk mengaliri sawah, mandi, dan mencuci. Bahkan air sungai Bengawan Solo juga digunakan sebagai bahan baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bojonegoro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)