Bandar Lampung: Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menjamin distribusi 1,2 miliar liter minyak goreng mulai pekan ini. Pemerintah Provinsi Lampung akan menyalurkan 1 juta liter per bulan selama 6 bulan ke seluruh daerah.
Stabilisasi pasokan dan harga sangat penting mengingat minyak goreng menjadi hajat hidup orang banyak, kenaikan harga terus berjalan dan awal April 2022 sudah memasuki Ramadan.
Sesuai perkembangan laporan harian harga pangan di Lampung, harga minyak goreng terus naik. Pada 2021 minyak goreng curah mulai Rp15.650 menjadi Rp.19.500 saat ini 2022. Sementara minyak goreng kemasan bermerk mulai Rp14.950 menjadi Rp18.800.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Elvira Ummihani, mengatakan menindaklanjuti arahan Kementerian, pihaknya siap menggelar operasi pasar minyak goreng. Kegiatan tersebut bertujuan membantu masyarakat agar mendapatkan harga minyak goreng dengan harga yang lebih murah karena disubsidi oleh pemerintah pusat.
Baca juga: Isak Tangis Warnai Peresmian Monumen KRI Nanggala 402
Operasi pasar akan diselenggarakan diberbagai lokasi yang nantinya akan bekerja sama dengan PT Tunas Baru Lampung untuk diseluruh wilayah di Lampung.
"Ada 1 juta liter minyak goreng setiap bulan yang akan didistribusikan ke seluruh Kabupaten/Kota. Pelaksanaannya akan bertahap, beberapa bulan ke depan," katanya, Minggu, 16 Januari 2022
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Muhammad Zimmi Skil, menambahkan Lampung mendapatkan alokasi 6 juta liter minyak goreng. Penyalurannya setiap bulan mendapatkan 1 juta liter selama 6 bulan.
Pada tahap awal, pihaknya sudah meluncurkan 2.400 liter saat operasi di Pasar Kangkung Bandar Lampung, Jumat, 14 Januari 2022, dengan harga Rp14.000/liter dan setiap orang hanya boleh membali 2 liter.
"Senin, 17 Januari 2022, kami melakukan rapat koordinasi bersama stakeholder terkait untuk mapping pembagian minyak goreng di setiap kabupaten/kota untuk pelaksanaan operasi pasar guna stabilisasi harga minyak goreng di masyarakat. Nantinya 15 kabupaten/kota yang akan melakukan pemetaan di mana spot yang membutuhkan," kata Zimmi.
Kuota 1 juta liter minyak goreng, lanjut Zimmi, untuk 15 Kabupaten/Kota sudah termasuk banyak dan cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi harian masyarakat. Pemerintah Provinsi Lampung dan Kementerian Perdagangan terus mendukungt dan berupaya menstabilkan harga-harga guna membantu masyarakat.
"Harapan ke depan Pemerintah Kabupaten/Kota memberikan anggaran kepada Dinas Perdagangan masing-masing yang dimasukan dalam DIPA untuk melaksanakan operasi pasar dan memberikan subsidi terhadap komoditi pokok masyarakatnya," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Cirebon Gelar Pasar Murah Minyak Goreng, Catat Tanggal dan Lokasinya!
Sebelumnya Kepala Kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Wilayah II, Wahyu Bekti Anggoro mengatakan berdasarkan analisis permasalahan yang dilakukan, diketahui bahwa kenaikan harga minyak goreng dipengaruhi oleh perkembangan harga produsen crude palm oil (CPO) dunia.
Diprediksi harga CPO dunia akan terus mengalami kenaikan hingga kuartal I 2022. Selain harga CPO internasional yang terus mengalami kenaikan. Kenaikan minyak goreng juga dikarenakan turunnya panen sawit pada tahun 2021. Sebagaimana diketahui sepanjang tahun 2021 cukup banyak lahan sawit di Indonesia yang mengalami peremajaan sehingga berdampak pada menurunnya hasil produksi Nasional.
"KPPU akan terus melakukan pemantauan pergerakan harga CPO dunia untuk mencermati pengaruhnya terhadap perkembangan minyak goreng nasional," jelas dia.
Bandar Lampung: Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menjamin distribusi 1,2 miliar liter minyak goreng mulai pekan ini.
Pemerintah Provinsi Lampung akan menyalurkan 1 juta liter per bulan selama 6 bulan ke seluruh daerah.
Stabilisasi pasokan dan harga sangat penting mengingat minyak goreng menjadi hajat hidup orang banyak, kenaikan harga terus berjalan dan awal April 2022 sudah memasuki Ramadan.
Sesuai perkembangan laporan harian harga pangan di Lampung, harga minyak goreng terus naik. Pada 2021 minyak goreng curah mulai Rp15.650 menjadi Rp.19.500 saat ini 2022. Sementara minyak goreng kemasan bermerk mulai Rp14.950 menjadi Rp18.800.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Elvira Ummihani, mengatakan menindaklanjuti arahan Kementerian, pihaknya siap menggelar operasi pasar minyak goreng. Kegiatan tersebut bertujuan membantu masyarakat agar mendapatkan harga minyak goreng dengan harga yang lebih murah karena disubsidi oleh pemerintah pusat.
Baca juga:
Isak Tangis Warnai Peresmian Monumen KRI Nanggala 402
Operasi pasar akan diselenggarakan diberbagai lokasi yang nantinya akan bekerja sama dengan PT Tunas Baru Lampung untuk diseluruh wilayah di Lampung.
"Ada 1 juta liter minyak goreng setiap bulan yang akan didistribusikan ke seluruh Kabupaten/Kota. Pelaksanaannya akan bertahap, beberapa bulan ke depan," katanya, Minggu, 16 Januari 2022
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Muhammad Zimmi Skil, menambahkan Lampung mendapatkan alokasi 6 juta liter minyak goreng. Penyalurannya setiap bulan mendapatkan 1 juta liter selama 6 bulan.
Pada tahap awal, pihaknya sudah meluncurkan 2.400 liter saat operasi di Pasar Kangkung Bandar Lampung, Jumat, 14 Januari 2022, dengan harga Rp14.000/liter dan setiap orang hanya boleh membali 2 liter.
"Senin, 17 Januari 2022, kami melakukan rapat koordinasi bersama
stakeholder terkait untuk
mapping pembagian minyak goreng di setiap kabupaten/kota untuk pelaksanaan operasi pasar guna stabilisasi harga minyak goreng di masyarakat. Nantinya 15 kabupaten/kota yang akan melakukan pemetaan di mana spot yang membutuhkan," kata Zimmi.
Kuota 1 juta liter minyak goreng, lanjut Zimmi, untuk 15 Kabupaten/Kota sudah termasuk banyak dan cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi harian masyarakat. Pemerintah Provinsi Lampung dan Kementerian Perdagangan terus mendukungt dan berupaya menstabilkan harga-harga guna membantu masyarakat.
"Harapan ke depan Pemerintah Kabupaten/Kota memberikan anggaran kepada Dinas Perdagangan masing-masing yang dimasukan dalam DIPA untuk melaksanakan operasi pasar dan memberikan subsidi terhadap komoditi pokok masyarakatnya," ujarnya.
Baca juga:
Pemkot Cirebon Gelar Pasar Murah Minyak Goreng, Catat Tanggal dan Lokasinya!
Sebelumnya Kepala Kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Wilayah II, Wahyu Bekti Anggoro mengatakan berdasarkan analisis permasalahan yang dilakukan, diketahui bahwa kenaikan harga minyak goreng dipengaruhi oleh perkembangan harga produsen crude palm oil (CPO) dunia.
Diprediksi harga CPO dunia akan terus mengalami kenaikan hingga kuartal I 2022. Selain harga CPO internasional yang terus mengalami kenaikan. Kenaikan minyak goreng juga dikarenakan turunnya panen sawit pada tahun 2021. Sebagaimana diketahui sepanjang tahun 2021 cukup banyak lahan sawit di Indonesia yang mengalami peremajaan sehingga berdampak pada menurunnya hasil produksi Nasional.
"KPPU akan terus melakukan pemantauan pergerakan harga CPO dunia untuk mencermati pengaruhnya terhadap perkembangan minyak goreng nasional," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)