Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah saat meluncurkan awan panas guguran. (ANTARA/HO-BPPTKG)
Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah saat meluncurkan awan panas guguran. (ANTARA/HO-BPPTKG)

Awan Panas Guguran Gunung Merapi Meluncur 11 Kali

Ahmad Mustaqim • 10 Maret 2022 10:51
Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, mencatat adanya intensitas peningkatan erupsi awan panas Gunung Merapi. Dalam periode enam jam pada Kamis dini hari, terjadi 11 kali guguran awan panas atau awan panas guguran (APG). 
 
"Teramati 11 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 2000 meter mengarah ke tenggara," ujar Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, Kamis, 10 Maret 2022. 
 
Rincian waktu terjadinya 11 kali awan panas yakni pada pukul 00.22 WIB; 00.54 WIB; 01.00 WIB; 01.22 WIB; 01.35 WIB; 01.59 WIB; 02.07 WIB; 02.43 WIB; 02.58 WIB; 03.00 WIB; dan 04.43 WIB. APG tercatat di seismogram dengan durasi maksimal 191 detik. Jarak luncur maksimal 2 kilometer ke arah tenggara atau Kali Gendol.

Hanik juga menyebutkan APG Gunung Merapi terjadi pagi ini pukul 7.33 WIB. APG tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 mm dan durasi 172 detik dengan jarak luncur sekitar 2.000 m ke arah tenggara. Sebelum periode ini juga terjadi awan panas dengan jarak luncur sekitar 5 kilometer. 
 
Baca juga: 8 Copet di WSBK Diganjar Setahun Penjara
 
"Teramati 2 kali guguran lava pijar ke arah tenggara dengan jarak luncur maksimal 800 meter," jelasnya. 
 
Dalam periode pengamatan itu pula, terjadi ratusan kegempaan. Rinciannya gempa awan panas guguran 11 kali, gempa guguran 115 kali, gempa hembusan 4 kali, serta gempa fase banyak dan vulkanik dangkal masing-masing terjadi dua kali. 
 
Data otoritas setempat, ada ratusan warga di Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman mengungsi. Ratusan warga itu terdiri dari 38 lansia, 48 anak dan balita, seorang ibu hamil, dan 114 orang dewasa. 
 
"Pagi ini semua pengungsi sudah balik ke rumah masing-masing," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana. 
 
Sampai saat ini status Gunung Merapi masih siaga. Ancaman bahaya saat erupsi sekitar lima hingga tujuh meter. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan