Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapin, musibah ini terjadi pada Jumat petang, 11 Desember 2020. Banjir merendam areal sekitar lokasi bekas tambang dan sebuah jalan angkutan batu bara (hauling) yang menyebabkan aktivitas angkutan batu bara terhenti.
Beruntung lokasi kejadian berada jauh dari permukaan warga. Namun bencana ini menyebabkan sebuah truk pengangkut batu bara terguling dihantam air bah dan sebuah bangunan hanyut tersapu banjir.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Tidak ada korban jiwa dan perkampungan warga juga aman," tutur Kepala BPBD Tapin, Said Abdul Nasir, Sabtu, 12 Desember 2020.
Baca juga: Debit Sungai Naik, Permukiman Warga di Jepara Tergenang
Sementara, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalsel memprediksi cuaca buruk masih akan terjadi di sebagian besar wilayah ini hingga beberapa waktu ke depan. BMKG meminta kewaspadaan ancaman bencana banjir, angin kencang, dan tanah longsor akibat tingginya intensitas hujan yang turun disertai angin kencang dan petir.
Kepala BPBD Kabupaten Balangan, Alive Yusfalove, menyebut pihaknya terus melakukan pemantauan kondisi sungai-sungai terutama di daerah rawan bencana. Sejak musim penghujan ini wilayah Kabupaten Balangan sudah beberapa kali dilanda banjir.
"Selain banjir Balangan juga rawan tanah longsor. Sejauh ini kondisi sungai-sungai masih normal," ujarnya.
Pusat Pengendalian dan Operasional BPBD (Pusdalops) BPBD Kalsel juga menyampaikan kondisi ketinggian air muka waduk Riam Kanan, Kabupaten Banjar yang terus meningkat. Ketinggian air waduk saat ini mencapai 57,25 meter atau masih dalam batas aman. (Denny Susanto)