Tangerang: 150 perajin tempe dari kampung Tempe, di Tangerang Selatan, Banten, melakukan aksi mogok memproduksi tempe. Aksi mogok berlangsung hingga Minggu, 3 Januari 2021.
Koordinator Kampung Perindustrian Tempe Kedaung Tangerang Selatan, Turipah, menjelaskan perajin di Kampung Tempe mengikuti arahan Sahabat Pengrajin Tempe Pekalongan Indonesia (SPTP) Indonesia untuk melakukan mogok.
"Ya sama dengan sahabat perajin yang lain. Berdasarkan surat arahan itu, kami mogok produksi sejak Jumat hingga Minggu 3 Januari," jelas Turipah, dikonfirmasi, Sabtu, 2 Januari 2021.
Dia menegaskan, aksi protes para perajin tempe itu lantaran meningkatnya harga kedelai sebagai bahan utama pembuatan tempe. Terlebih, kedelai masih impor.
Baca: Kedelai Mahal, Perajin Tempe di Tangerang Mogok Produksi
"Kita tahu bahan baku kedelai masih banyak diimpor. Pertanyaannya kenapa saat ini nilai tukar dolar tetap tapi harga kedelai malah dinaikan," ucapnya.
Turipah menjelaskan, saat ini ada sekitar 150 perajin tempe di kawasan Kampung Tempe, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan. Dia mengaku, kenaikan harga kedelai sangat memengaruhi pihaknya.
"Setiap pengrajin ada satu sampai dua pekerja. Di sini masih skala usaha kecil dan mikro. Maka kenaikan harga ini sangat memengaruhi kami," jelas Turipah.
Tangerang: 150 perajin tempe dari kampung
Tempe, di Tangerang Selatan, Banten, melakukan aksi mogok memproduksi tempe. Aksi mogok berlangsung hingga Minggu, 3 Januari 2021.
Koordinator Kampung Perindustrian Tempe Kedaung Tangerang Selatan, Turipah, menjelaskan perajin di Kampung Tempe mengikuti arahan Sahabat Pengrajin Tempe Pekalongan Indonesia (SPTP) Indonesia untuk melakukan mogok.
"Ya sama dengan sahabat perajin yang lain. Berdasarkan surat arahan itu, kami mogok produksi sejak Jumat hingga Minggu 3 Januari," jelas Turipah, dikonfirmasi, Sabtu, 2 Januari 2021.
Dia menegaskan, aksi protes para perajin tempe itu lantaran meningkatnya harga kedelai sebagai bahan utama pembuatan tempe. Terlebih, kedelai masih impor.
Baca: Kedelai Mahal, Perajin Tempe di Tangerang Mogok Produksi
"Kita tahu bahan baku kedelai masih banyak diimpor. Pertanyaannya kenapa saat ini nilai tukar dolar tetap tapi harga kedelai malah dinaikan," ucapnya.
Turipah menjelaskan, saat ini ada sekitar 150 perajin tempe di kawasan Kampung Tempe, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan. Dia mengaku, kenaikan harga kedelai sangat memengaruhi pihaknya.
"Setiap pengrajin ada satu sampai dua pekerja. Di sini masih skala usaha kecil dan mikro. Maka kenaikan harga ini sangat memengaruhi kami," jelas Turipah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)