Salah satu Panitia Dhaup Ageng, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Radyowisroyo. Medcom.id/Mustaqim
Salah satu Panitia Dhaup Ageng, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Radyowisroyo. Medcom.id/Mustaqim

Dhaup Ageng Tanpa Kirab, Rekayasa Lalu Lintas untuk Tamu Kenegaraan

Ahmad Mustaqim • 08 Januari 2024 16:02
Yogyakarta: Panitia Dhaup Ageng atau pernikahan putra KGPAA Paku Alam X telah memastikan kehadiran tamu kenegaraan. Salah satu tamu kenegaraan yang konfirmasi kehadiran pernikahan anak Wakil Gubernur DIY ini yakni Wakil Presiden Ma'ruf Amin beserta istri. 
 
"Wakil Presiden Ma'ruf Amin beserta istri sudah konfirmasi. Untuk pejabat lain biasanya last minuted," kata salah satu Panitia Dhaup Ageng, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Radyowisroyo di Kompleks Pura Pakualaman pada Senin, 8 Januari 2024. 
 
Ia mengatakan tamu undangan para menteri maupun pejabat akan konfirmasi berdekatan hari H, yakni 10 Januari 2024. Hal ini sebagaimana kegiatan serupa yang pernah dilakukan pada 2016.

Selain Ma'ruf Amin, Wagub DIY juga mengundang Presiden Joko Widodo dan para menteri. Adapun raja-raja 58 kerajaan nusantara sudah terkonfirmasi hadir, termasuk Raja Kraton Yogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono X; hingga Kerajaan Kasunanan Surakarta. 
 
Sementara, acara Dhaup Ageng tak disertai dengan kirab. Sehingga, penutupan akses Jalan Sultan Agung, Jalan Purwanggan, dan Jalan Gayam untuk memberikan akses tamu-tamu tersebut. Menurut dia, kirab digelar hanya bila Adipati Paku Alam naik tahta. 
 
Baca juga: Jalan Sekitar Pura Pakualam Ditutup saat Pernikahan Anak Wagub DIY

"Dhaup Ageng Pura Pakualaman tidak ada kirab karena kegiatannya di satu lokasi. Berbeda dengan Kraton Yogyakarta. Selain acara di kraton, acara pertemuannya di Kepatihan (kawasan) Malioboro," katanya. 
 
Ia menambahkan, tahapan prosesi pernikahan yang dilakukan hari ini salah satunya nyengker. Prosesi tersebut yakni menjemput calon pengantin putri masuk lingkungan Pura Pakualaman. 
 
Calon pengantin putri dan keluarga ini berasal dari luar lingkungan Pura Pakualaman. Ia mengatakan mereka perlu adaptasi dan mengikuti sejumlah arahan adat di lingkungan kerajaan. 
 
"Tadi sudah diterima di Kepatihan Pura Pakualaman. Calon pengantin putri dan keluarga inti akan tinggal di sini sampai 12 Januari," ujarnya. 
 
Ia menambahkan, prosesi nyengker dulunya dilakukan sebulan. Tradisi tersebut kini disederhanakan dengan tetap mempertahankan esensi. 
 
"Selain memberikan pemahaman proses siraman, midodareni, hingga panggih akan dilatih abdi dalem. Ini sekaligus melatih layaknya putri bagian adipati karena nantinya akan mendapat gelar Bendara Raden Ayu (BRAy)," jelasnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan