Presiden Joko Widodo. Foto: MI/Ramdani
Presiden Joko Widodo. Foto: MI/Ramdani

Dilaporkan ke Polda DIY, Butet: Projo Pansos

Ahmad Mustaqim • 31 Januari 2024 06:24
Yogyakarta: Sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan Pro Jokowi (Projo) salah satu kelompok relawan Presiden Joko Widodo melaporkan budayawan Butet Kartaredjasa ke Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa, 30 Januari 2024. Butet mengaku tidak masalah dengan pelaporan itu. 
 
"Karena Projonya sedang pansos, panjat sosial dari pantun saya," kata Butet di Bantul, DIY, Selasa, 30 Januari 2024. 
 
Baca: Disebut Hina Jokowi, Seniman Butet Kartaredjasa Diadukan di Polisi
 

Pelaporan Projo terhadap Butet itu atas tudingan penghinaan terhadap Jokowi dalam capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Alun-alun Wates, Kabupaten Kulon Progo. Butet juga menganggap laporan Projo itu menjadi hak yang dilindungi negara. 
 
"Ya boleh-boleh saja semua warga bangsa ini boleh melakukan apapun karena itu memang dijamin oleh undang-undang," jelas Butet.

Dalam laporannya, Projo menyebut Butet menggunakan istilah binatang untuk menghina Jokowi. Namun Butet membantahnya. 
 
Butet menyebut hal itu hanya tafsiran masing-masing. Saat kampanye itu, Butet mengatakan hanya memandu peserta kampanye. 
 
"(Kata) wedhus (kambing)? Ha nek ngintil itu siapa? Kan saya cuma bertanya pada khalayak. Yang ngintil siapa? "Wedhus" berarti kan yang tukang ngintil wedhus. Tafsir aja. Apa saya sebut nama Jokowi? Saya bilang ngintil kok," ujar Butet. 
 
Butet juga sempat menyampaikan kata 'asu og' dalam kampanye itu. Baginya, ungkapan itu sebatas ekspresi personal pada keadaan tertentu. Ia juga mengatakan ungkapan itu acap kali digunakan dalam percakapan, namun tak ada yang sampai lapor ke polisi. 
 
"Tapi kalau saya bilang 'Asu!' Itu mengumpat, memaki. Tapi kan saya ndak pernah, wong kalian aja aku sama kalian aja 'osa asu' opo kalian ya akan melaporkan ke Polda? Nggak lah, itu hal yang biasa," ungkapnya.
 
Butet menegaskan apa yang disampaikan dalam kampanye itu sebuat ekspresi spontanitas. Namun, ia tak menampik bahwa ada maksud memberikan kritik pada yang sudah dilakukan Jokowi dalam beberapa waktu terakhir sebagai kepala negara. 
 
Butet merasa kecewa karena selama pernah menjadi penyokong Jokowi dalam Pemilu 2014 lalu. Baginya, Jokowi telah berkhianat pada amanat yang diberikan para pendukungnya. 
 
"Ujungnya jutaan orang kena prank. Ditipu. Ini orang yang mencintai menyayangi Jokowi dan mengingatkan Jokowi. Diingatkan secara sopan secara alus nggak mau dengerin. Alus nggak iso ya rodo kasar setitik. Justru karena saya itu menyayangi Jokowi, maka saya mengkritik mengingatkan," ujarya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan