Sleman: Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mencatat kenaikan jumlah hewan kurban yang dipotong pada perayaan Iduladha 2022. Padahal, kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah tersebut mencapai 3 ribuan.
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono, mengatakan sempat khawatir adanya penurunan kurban akibat kasus PMK. Namun, kekhawatiran Suparmono tidak terjadi.
"Ternyata (hewan kurban yang dipotong) lebih banyak (dibanding tahun lalu)," kata Suparmono dihubungi, Rabu, 13 Juli 2022.
Dalam catatannya, ada 17.676 ekor hewan kurban yang dipotong pada Iduladha tahun lalu. Rinciannya, 8.174 ekor sapi, 7.002 ekor domba, dan 2.500 ekor kambing.
Sementara, Iduladha tahun ini, total hewan kurban yang dipotong 24.825 ekor. Rinciannya, 10.037 ekor sapi, 12.375 ekor domba, dan 2.431 ekor kambing.
Dari data itu, hanya hewan kurban kambing yang jumlahnya turun sebanyak 69 dibanding tahun sebelumnya. Menurut Suparmono indikasi peningkatan jumlah hewan kurban yang dipotong sudah ditemui petugas di lapangan. Ia mengatakan jumlah lokasi yang petugas pantau di lapangan lebih banyak dibanding tahun lalu.
Baca: 7 Sapi Kurban yang Disembelih di Lampung Barat Mengandung Cacing Hati
"Petugas kami tahun ini memantau 2.586 titik. Sementara tahun lalu ada 2.356 titik yang dipantau," ungkap dia.
Ia mengatakan pemantauan tahun ini juga dilakukan intensif dan lebih banyak petugas lantaran adanya wabah PMK. Menurutnya, hewan kurban yang didatangkan dari luar juga harus kantongi. Suparmono mengatakan SKKH untuk hewan kurban yang dikeluarkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY untuk Sleman sebanyak 873 SKKH.
"Karena tahun ini berbarengan dengan terjadinya kasus PMK, maka setiap ternak yang dilalulintaskan atau akan diperjualbelikan harus disertai dengan SKKH," ujar mantan Camat Cangkringan ini.
Sleman: Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY), mencatat kenaikan jumlah
hewan kurban yang dipotong pada perayaan
Iduladha 2022. Padahal, kasus
penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah tersebut mencapai 3 ribuan.
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono, mengatakan sempat khawatir adanya penurunan kurban akibat kasus PMK. Namun, kekhawatiran Suparmono tidak terjadi.
"Ternyata (hewan kurban yang dipotong) lebih banyak (dibanding tahun lalu)," kata Suparmono dihubungi, Rabu, 13 Juli 2022.
Dalam catatannya, ada 17.676 ekor hewan kurban yang dipotong pada Iduladha tahun lalu. Rinciannya, 8.174 ekor sapi, 7.002 ekor domba, dan 2.500 ekor kambing.
Sementara, Iduladha tahun ini, total hewan kurban yang dipotong 24.825 ekor. Rinciannya, 10.037 ekor sapi, 12.375 ekor domba, dan 2.431 ekor kambing.
Dari data itu, hanya hewan kurban kambing yang jumlahnya turun sebanyak 69 dibanding tahun sebelumnya. Menurut Suparmono indikasi peningkatan jumlah hewan kurban yang dipotong sudah ditemui petugas di lapangan. Ia mengatakan jumlah lokasi yang petugas pantau di lapangan lebih banyak dibanding tahun lalu.
Baca:
7 Sapi Kurban yang Disembelih di Lampung Barat Mengandung Cacing Hati
"Petugas kami tahun ini memantau 2.586 titik. Sementara tahun lalu ada 2.356 titik yang dipantau," ungkap dia.
Ia mengatakan pemantauan tahun ini juga dilakukan intensif dan lebih banyak petugas lantaran adanya wabah PMK. Menurutnya, hewan kurban yang didatangkan dari luar juga harus kantongi. Suparmono mengatakan SKKH untuk hewan kurban yang dikeluarkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY untuk Sleman sebanyak 873 SKKH.
"Karena tahun ini berbarengan dengan terjadinya kasus PMK, maka setiap ternak yang dilalulintaskan atau akan diperjualbelikan harus disertai dengan SKKH," ujar mantan Camat Cangkringan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)